Kades Asal Aceh Bicara Lantang di Depan Jokowi: Merdeka!!!

Kamis, 11 April 2019 – 09:20 WIB
Lahmudin (kiri) saat sepanggung dengan Presiden Jokowi di Stadion Tenis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: M Fathra Nazrul Islam

jpnn.com, JAKARTA - Silaturahmi pemerintah desa se-Indonesia dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Rabu sore (10/4), berlangsung heboh begitu seorang pengulu kute mendapat giliran bicara di depan Jokowi. Dia bernama Lahmudin.

Pengulu kute merupakan panggilan adat untuk kepala desa di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Jokowi sempat bertanya kepada Lahmudin soal panggilan itu.

BACA JUGA: Debat Kelima, Sandi Bakal Kritisi Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi

"Pengulu kute?" tanya Presiden ketujuh RI yang pernah bekerja di Aceh.

BACA JUGA: Jokowi: Desa itu Selalu Ada dalam Pikiran dan Hati Saya

BACA JUGA: Sandiaga Ramalkan Migrasi Suara Massal di Kampung Jokowi

Dijelaskan Lahmudin, di Aceh terdapat beberapa suku. Di Aceh Tenggara, Singkil, kades dikatakan pengulu, kalau di Gayo Luwes dikatakan Datu. Sementara di Aceh dikatakan Gecik, dan di Bamda Aceh disebut kepala desa.

"Jadi kami di sana beragam, tetapi ingat! tetap bersatu untuk Pak Jokowi, bukan presiden," ucap Lahmudin lantang. Seisi ruangan pecah oleh tawa. Termasuk Jokowi di Stadion Tenis Indoor Senayan.

BACA JUGA: Jokowi Resmikan Ruas Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo

Lahmudin berbicara bak orator. Dengan suaranya yang serak-serak basah dan logat khas Aceh, dia menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah mengumpumpulkan mereka di Jakarta.

"Belum pernah terjadi, baru kali ini (berkumpul seperti ini). Maka terima kasih kami luar biasa. Majukan presiden kita kembali. Itu harapan saya, saya memohon. Merdeka! teriak Lahmudin. Jokowi pun tampak tertawa senang.

BACA JUGA: Janji Jokowi di Hadapan Ribuan Kades se-Indonesia, Bikin Tersenyum

Lahmudin lantas bicara soal mekanisme pelaporan dana desa. Kepada Presiden, dia meminta agar dipermudah tata cara pengelolaan dan pertanggungjawabannya. Pihaknya juga meminta kejelasan soal status dana desa.

Sebab, kata Lahmudin, banyak masyarakat desa menganggap uang itu adalah uang mereka. "Kepala desa juga tidak munafik sebagian ada yang mengatakan uang itu uang saya bukan uang desa, sangat lucu," ungkapnya.

"Jadi mohon dipertegas bahwa itu dana desa, berarti yang punya uang itu bukan kepala desa dan bukan saudara masyarakat desa. Mohon diperjelas," tegasnya.

BACA JUGA: Jokowi Komitmen Mengalokasikan Dana Operasional untuk Kepala Desa

Jokowi pun mengamini apa yang disampaikan Lahmudin. "Betul, betul," ucapnya.

Berikutnya, Lahmudin berharap pelaporan pengunaan dana desa dapat disederhanakan. Sebab, mayoritas kepala desa tidak berpendidikan sarjana. Bahkan orang lulusan SMP pun dibolehkan oleh aturan menjadi pengulu.

Untuk itu, pihaknya berharap masalah administrasi pengelolaan dana desa jangan disamakan dengan jabatan yang dipimpin orang berpendidikan tinggi. Sehingga, para kades tidak kesulitan di lapangan.

BACA JUGA: Samakan Persepsi Tentang Dana Desa untuk Masyarakat

"Saya berharap dengan penuh semangat, kembalikan Pak Jokowi duduk bersama kita untuk tahun selanjutnya. Lebih kurang saya rasa ini dulu. Salam dari bupati kami pak, semoga bapak sehat walafiat doa dia. Beliau tidak bisa hadir," tutup Lahmudin.

Menanggapi penyampaian Lahmudin dengan bersemangat, Jokowi tidak henti-henti mengumbang tawa dan senyum. Begitu juga ribuan kades yang hadir.

"Belum ditanya sudah sambutan berapi-api. Bagus tapi, punya kepala desa yang berapi-api seperti itu, bagus," kata Presiden menanggapi aksi Lahmudin.

BACA JUGA: Kocak! Dialog Jokowi dengan Kades dari Sumbar

Mengenai harapan para kades soal penyederhanaan pelaporan dana desa, Jokowi mengatakan akan ditindaklanjuti oleh Menteri Desa dan Menteri Keuangan.

"Saya sudah dengar agak lama, rumit dan sulit (pelaporannya). Itu akan segera kita sederhanakan, nanti pak menteri desa bersurat ke menteri keuangan, tinggal saya akan perintah ke menteri keuangan (menyederhanakannya)," tandas mantan wali kota Solo itu. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prihatin Kasus Audrey, Jokowi Soroti Perubahan Pola Interaksi Masyarakat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler