Kades di Kobar Minta Naik Gaji Rp2,5 Juta

Rabu, 04 Mei 2011 – 12:21 WIB
PANGKALAN BUN– Anggota Komisi A DPRD Kota Waringin Barat (Kobar) Titiek Sriyanti mengatakan bahwa para kepala desa se Kobar menginginkan kenaikan gaji menjadi Rp2,5 jutaPara kades tersebut meminta kepada DPRD Kobar untuk bisa memperjuangkan nasib mereka agar kesejahteraan semakin baik

BACA JUGA: Ribuan Rumah Terendam Banjir

Selama ini, pendapatan atau tunjangan yang mereka peroleh dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman dan berdalih bahwa harga kebutuhan pokok sudah naik bila dibandingkan dengan tahun-tahun lalu.

Titiek mengungkapkan bahwa penghasilan tiap kades dari pemerintah sebesar Rp.1.250.000 per bulannya yang diperoleh dari alokasi dana desa dan tim pengelolaan anggaran daerah (TPAD), sekarang minta dinaikkan 100 persen.

“Selama ini para kades memperoleh tunjangan Rp 500 ribu dari ADD dan Rp 750 ribu dari TPAD
Berarti totalnya Rp.1.250.000 per bulannya

BACA JUGA: Batam Sumbang 120 Ribu Warga Miskin

Jadi mereka mengajukan untuk dinaikkan lagi menjadi Rp.2.500.000 per bulannya,” ujarnya.

Anggota DPRD Kobar lainnya Suratman menambahkan bahwa alasan para kades untuk minta dinaikkan penghasilan/tunjangannya ini lantaran sebagai ujung tombak dalam melaksanakan program pemerintahan
Bahkan kinerja para kades dinilai lebih berat di lapangan dan harus siap selama 24 jam dalam melayani publik, baik itu dalam mengurusi administrasi pemerintahan desa maupun sosial kemasyarakatan

BACA JUGA: Antisipasi Gempa, Desain Rumah Aman Gempa Dilombakan



“Kades dituntut untuk menjamin kekondusifan masyarakat di wilayah desanya masing-masingTapi ini yang minta dinaikkan tunjangannya bukan hanya kades, tapi juga aparat desa yang lainnya,” ungkap Suratman.

Sementara itu, Imam Ma’arif, kepala desa Mulya Jadi, Kecamatan Pangkalan Banteng mengatakan bahwa kenaikan tunjangan ini sangat pentingKarenanya tuntutan para kades ini bisa menjadi perhatian penting bagi para anggota dewanApalagi selama ini kades memiliki tugas seabrek, akan tetapi di satu sisi penghasilan masih minim dan tidak sesuai.

“Selama ini kades memiliki tugas segudang dengan gaji minimSampai ada kades yang berkerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dikhawatirkan pelayanan bagi masyarakat sedikit tergangguDitambah lagi pembayaran honorer yang tiga bulan sekali, termasuk honor perangkat desa seperti kaur, RT, RW, dan hansip,” tutur kades termuda se-Kobar ini.(bud/ton/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Shalat Gaib untuk Osama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler