Kadin dan HIPMI Merapat ke Istana, Bertemu Erick Thohir dan Jokowi

Kamis, 13 Juni 2019 – 16:17 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6). Foto: Kadin

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan, sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan kembali fokus membangun ketahanan ekonomi nasional setelah Pilpres 2019.

Jokowi menyampaikan hal itu ketika menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6).

BACA JUGA: Geliat Ekonomi usai Lebaran, Terbang Tinggi atau Melandai?

Dalam pertemuan itu Jokowi ditemani oleh Staf Presiden Teten Masduki, Ahmad Erani Yustika, Ari Dwipayana, dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.

BACA JUGA: Kadin Beber 2 Cara Dorong Ekonomi Dalam Jangka Pendek

BACA JUGA: KPU Buka Kotak Suara untuk Gugatan Prabowo - Sandi di MK

Sementara itu, perwakilan Kadin yang hadir yaitu Ketua Umum Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Ketua Umum Raden Pardede, James Riady, Shinta Kamdani, Johnny Darmawan, Ilham Habibie, hingga Anindya Bakrie.

Adapun dari HIPMI yang hadir yakni Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua Umum Yaser Palito, dan jajaran pengusaha lainnya.

BACA JUGA: Ini Bukti Nyata Presiden Jokowi Sangat Dicintai Rakyat Indonesia

"Kita tahu pemilu telah selesai meskipun masih ada proses MK. Kita berharap kita fokus lagi, konsentrasi lagi pada urusan-urusan ekonomi," kata Jokowi.

Rosan menyatakan, pertemuan dengan Jokowi memang sedikit berbeda karena digabung dengan HIPMI agar lebih komprehensif.

Menurut Rosan, setelah pemilu selesai, pertemuan dengan Presiden Jokowi sangat bermakna.

Sebab, kalangan pengusaha mendapat banyak masukan penting dari Jokowi tentang lankah kebijakan yang harus diambil untuk dunia usaha ke depan.

“Presiden Jokowi kan tak punya beban sama sekali untun lima tahun ke depan sehingga beliau menyatakan akan siap mendorong penuh masalah ekonomi,” kata Rosan.

Dia menambakan, Jokowi juga meminta masukan dari Kadin. Kadin pun memberi tiga masukan.

Pertama soal tenaga kerja Indonesia (TKI). Menurut Rosan, jumlah TKI sama dengan dengan tenaga kerja Filipina, yakni 3,6 juta orang.

“Remittance kita 11 miliar dolar, sedangkan Filipina yang pengiriman tenaga kerjanya 3,5 juta orang itu remittancenya sampai 33 miliar dolar. Nah, ini faktor bahasa atau nursing ini kita kan kalah jadi sisi-sisi ini yang harus kita benahi,” ujar Rosan.

Kedua, Kadin mendorong pariwisata agar bisa lebih maju lagi. Sebab, dibanding negara-negara Asia lain seperti Thailand, pendapatan devisa mereka lebih baik.

“Yang ketiga adalah soal tekstil di mana kita mengalami lonjakan tekstil atau garmen tahun ini sampai 25 persen. Ini yang harus bisa kita manfaatkan dengan lebih baik lagi,” jelas Rosan. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Sebut Pilihan Prabowo dan Jokowi Cuma Dua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler