Kadin Fokus Berdayakan Pengusaha Daerah dan Sektor UKM

Senin, 16 November 2015 – 05:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020 telah terbentuk. Kini, para pengurus baru saatnya untuk bekerja dengan satu komitmen untuk tumbuh bersama. 

“Kadin akan mendorong, membesarkan seluruh pengusaha, sehingga tidak lagi terkotak-kotak atau terfokus pada kelompok tertentu saja," ujar Ketua Umum Kadin, Eddy Ganefo di Jakarta, Minggu (15/11). 

BACA JUGA: Impor Produk Komoditi Industri Turun 11,75 Persen

Seperti diketahui, Kadin hasil musyawarah nasional ke delapan di Jakarta akhir Oktober lalu itu beranggotakan para pangusaha kecil dan menengah hingga pengusaha besar. Dengan komitmen itu, pengurus Kadin berharap tidak aka nada lagi pengkotak-kotakan pengusaha seperti kepengurusan sebelum munas luar biasa Kadin pada 2013 silam.

Eddy menjelaskan, dengan modal komitmen dari para anggotanya, Kadin akan fokus menggalakkan industri dan perdagangan  berbasis sumber daya yang melimpah di dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar negara asing.

BACA JUGA: Segera Selesaikan Biang Kerok Lambatnya Pembangunan Infrastruktur

"Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ini juga salah satu strategi kita bertahan. Pasar kita ini sangat besar. Kalau kita bisa mengurangi impor, tentu neraca perdagangan kita akan positif,” kata Eddy yang juga Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI).

Dengan target seperti itu, Eddy optimistis, para pengusaha terutama di daerah yang selama ini tidak pernah diperhatikan tidak pernah diberdayakan, akan mampu bersaing dan berjaya.

BACA JUGA: Paraahh...!!! Barang Ilegal Kuasai Separuh Pasar Indonesia

Untuk menjaga komitmen tersebut, Eddy menegaskan, Kadin Daerah akan mendapatkan perhatian lebih dari pengurus pusat. "Selama ini Kadin Daerah tidak ada yang jalan. Kadin Pusat kalau ketemu pengurus di daerah, cukup bertemu di bandara tanpa mau melihat ke lapangan,” tandasnya. 

Eddy menegaskan, kepengurusan Kadin yang dipimpinnya sangat sah karena didukung oleh seluruh Kadin Daerah di Indonesia. Tidak seperti Kadin hasil Munas 2010 yang dinilai tidak menjalankan amanah Munas. 

"Jika dirunut dari berbagai dokumen yang ada, Kadin hanya satu. Karena itu kalau ada Kadin yang lain dan akan menyelenggarakan munas, itu Kadin nomor dua," tegasnya.  

Eddy menegaskan, Kadin saat ini solid karena sokongan berbagai pengusaha di daerah juga sangat kuat. Ini terjadi, karena ada semangat yang sama, ada saling kepercayaan bahwa saling memberdayakan. "Para pengusaha di Kadin ini sangat solid, di sini mereka lebih merasa diberdayakan,"  tandasnya. 

Sementara, Ketua Dewan Pembina Kadin, Oesman Sapta Odang menambahkan, Munasus merupakan perintah dari Munas ke-8. Oesman mengatakan, banyak yang menyebut, di KADIN saat ini tidak terlihat pengusaha besar. “Pandangan itusalah,” katanya.

Pria yang karib disapa Oso itu melanjutkan, Kadin itu bukan untuk pengusaha besar, tapi untuk membesarkan pengusaha kecil menjadi besar. Selain itu, tak ada dualisme Kadin. 

“Kadin hanya satu, yakni Kadin pimpinan Eddy Ganefo. Kalau ada Kadin lain yang menyelenggarakan munas, itu Kadin dua," katanya. (jpnn)   

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Australia Ucapkan Selamat Pagi dan Terima Kasih, Menteri Arief Terharu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler