Kadin Menjajaki Peluang Kerja Sama Indonesia-Australia untuk Wujudkan Kendaraan Listrik

Jumat, 16 Desember 2022 – 06:47 WIB
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Dok. Kadin

jpnn.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan negara tetangga Australia dalam rangka mewujudkan misi menghadirkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Hal ini dilakukan mengingat Indonesia dan Australia memiliki kepentingan yang sama terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik berkat kandungan cadangan mineral yang dimiliki kedua negara tersebut.

BACA JUGA: Soal Subsidi Kendaraan Listrik, Luhut: Kita Sedang Hitung dan Bicarakan

Dalam pertemuan sekaligus silahturahmi, hadir Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid bersama Deputy Premier of Western Australia Hon Roger Cook dan Investment & Trade Commissioner Western Australia untuk ASEAN Krita Dunstan.

Arsjad mengatakan Indonesia dan Australia diberkahi dengan cadangan mineral yang sangat dibutuhkan dunia usaha dan industri dalam mempromosikan kendaraan listrik ke depan.

BACA JUGA: Kolaborasi Gelar EV Fun Day di Bandung, PLN Siap Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik

Dia menyebut masing-masing pihak menyadari urgensi untuk mempererat hubungan sebagai tetangga yang baik dalam rangka menarik gerbong industri kendaraan listrik ke kawasan Indonesia dan Australia.

Menurut Arsjad, Indonesia memiliki cadangan mineral seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah yang apabila diintegrasikan dapat satu ekosistem ekonomi seperti industri kendaraan listrik, potensinya dapat menghasilkan nilai tambah berkali-kali lipat.

BACA JUGA: Kepada Delegasi UAE, Arsjad Paparkan Pentingnya Peranan UMKM

Sementara itu, Australia memiliki cadangan lithium yang menjadi salah satu elemen inti dari pengembangan baterei kendaraan listrik ke depan.

“Kami bersilahturahmi dalam kerangka untuk mewujudkan kerja sama erat antara Australia-Indonesia untuk menjadikan kedua negara sebagai global hub bagi ekosistem baterei untuk kendaraan listrik. Kami mengeksplorasi berbagai peluang tersebut untuk bisa mengembangkan pusat produksi baterei kelas dunia,” ujar dia.

Arsjad menegaskan penjajakan kerja sama tersebut sebenarnya merupakan perpanjangan dari komunikasi strategis yang sudah dilakukan pemerintah antarkedua negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah bertemu untuk menyatukan langkah dan mengkaji berbagai peluang agar cita-cita bersama tersebut dapat terwujud.

“Sebagai mitra strategis pemerintah, KADIN mendukung penuh rencana strategis pemerintah yang ingin mewujudkan integasi ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dengan paradigma pertumbuhan ekonomi berbasis ekosistem skala besar seperti industri kendaraan listrik,” kata dia.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada seremoni pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2022 KADIN Indonesia awal bulan lalu menegaskan pemerintah saat ini sedang membangun sinergi industri. Dengan kandungan mineral yang dimiliki seperti nikel, bauksit, tembaga, dan timah, Indonesia dapat membangun ekosistem kendaraan listrik. Yang tidak dimiliki Indonesia hanya lithium, yang cadangannya ada di Australia.

Arsjad menambahkan dalam rangka mempersiapkan transisi industri tersebut, KADIN Indonesia juga telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Minerba.

Tugas utama Pokja tersebut adalah mempercepat hilirisasi mineral dan batubara, serta menjajaki berbagai peluang kerja sama dalam rangka mendukung terciptanya industri berbasis hilirisasi minerba tersebut.

Salah satu dampak positif dari hilirisasi adalah terciptanya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, yang bakal menjadi sentral dalam transisi energi global ke depan.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler