Tanpa dukungan dari DPR, lanjut Sharif, sulit bagi Kadin untuk sesegera mungkin mendeteksi dan menindaklanjuti berbagai kejanggalan yang sangat mungkin terjadi
BACA JUGA: BP Migas Baru Pastikan Produksi 917 BPH
"Suka atau tidak, saat ini ada kecurigaan dari pihak pemerintah bahwa pengawasan yang akan dilakukan Kadin tendensiusDi tempat yang sama, Airlangga menegaskan agar Kadin juga tetap mencermati renegosiasi lanjutan terkait dengan 228 tarif komoditi yang telah disepakati untuk diupayakan secara maksimal terhadap ketersediaan dan kontinyuitas suplai energi (minyak, gas, listrik dan lain-lainnya) bagi industri nasional dengan harga bersaing
BACA JUGA: Pertamina Temukan Cadangan Gas Baru
"Sebagai pelaku pasar, Kadin kita harapkan konsisten mencermati renegosiasi 228 tarif komoditi," tegasnya."Selain itu, perbaikan dan efisiensi infrastruktur laut dan darat serta perbaikan sistem distribusi dan logistik pelabuhan, jalan raya, kereta api dan pergudangan, serta infrastruktur pendukung lain seperti jalan dari sentra-sentra produksi ke pelabuhan utama maupun pelabuhan-pelabuhan feeder, perlu diperhatikan," imbuh Airlangga.
Demikian juga halnya dengan proses pengambilan keputusan yang tepat dan cepat untuk peningkatan daya saing dan perlindungan pasar dalam negeri, termasuk injury (bea masuk dan anti dumping), yang lebih didahulukan daripada menunggu perumusan kebijakan yang dipandang komprehensif
Sementara, anggota Komisi VI DPR RI, Ida Ria dari Fraksi Demokrat, menyambut positif permintaan Kadin agar DPR memberikan dukungan penuh
BACA JUGA: PLN Ubah Cara Pembelian Batubara
"Kita pasti memberikan dukungan sebagaimana yang dimintakan Kadin, supaya pengawasan bisa terlaksana secara efektif dan efisien agar pasar dalam negeri dan persaingan bisa berjalan secara seimbang," katanya(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Soetta Siapkan Kulkas Siap Saji
Redaktur : Tim Redaksi