BACA JUGA: Sarulla Akhirnya OK, Bagaimana Asahan III?
Usaha untuk memiliki tambang sendiri, sekarang sudah sangat terlambat
BACA JUGA: Baru Penting kalau Sudah Mati
PLN juga punya kelemahan lain untuk bisa mendapatkan KP (kuasa pertambangan) di suatu daerah karena PLN tidak punya kemampuan untuk menyogok.Untuk mengurangi ketergantungan 100% tersebut, dan sekaligus untuk menghindari permainan yang bisa merusak mental orang-orang dalam, PLN akan mengajak para pemilik KP untuk bekerjasama secara langsung
BACA JUGA: Agar Labuhan Angin tak Angin-anginan
Dalam kerjasama itu PLN akan mengatasi modal kerja yang diperlukan dan memberikan royalti kepada pemilik KPUntuk ini, PLN akan mengadakan tender dalam waktu dekatSiapa yang menawarkan royalti terbaik dialah yang memenangkan tender.
Keuntungan bekerjasama dengan PLN sudah jelasPasarnya besar dan kontinu dalam jangka yang amat-amat panjangDengan demikian, meski pun royalti yang didapatkan tidak besar/kilokalori, akumulasinya sangat besar dan terus-menerus tanpa ada musim sepi sama sekali.
Strategi ini juga sekaligus untuk membantu pemilik KP yang kecil-kecil yang selama ini disorot masyarakat sebagai tidak mampu menata lingkunganKami menyerukan agar para pemilik KP kecil-kecil yang saling berdekatan untuk bergabung bekerjasama dengan PLN mengolah dengan benar dan saling menguntungkan tambang yang mereka miliki.
Syarat-syarat tender kini sedang disusunMisalnya KP yang memiliki kandungan berapa juta ton, berapa nilai kalorinya dan total moisturnyaKalau upaya ini berhasil, PLN juga mengharapkan bisa menepis cibiran masyarakat bahwa PLN-nya Thailand dan India saja punya KP di Indonesia, masak PLN-nya Indonesia tidak punya KP di negerinya sendiri
Policy baru PLN ini juga akan saya laporkan dalam forum retreat yang diadakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Tampak Siring, Bali, yang dibuka Senin pagi iniTahun lalu PLN membeli batubara sekitar Rp 18 triliun/tahun, dan dalam waktu dekat akan naik menjadi Rp 30 triliun/tahun.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuliah Malam dengan Penerangan Lilin
Redaktur : Auri Jaya