Kado Gugatan Buat Ulang Tahun Donald Trump

Kamis, 15 Juni 2017 – 09:20 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Untuk pertama kali, Donald Trump memperingati hari ulang tahunnya sebagai Presiden Amerika Serikat. Rabu (14/6) kemarin, Trump berusia 71 tahun. Partai Demokrat ikut 'merayakan' dengan melayangkan gugatan hukum soal gratifikasi.

Selasa (13/6), hampir 200 politikus Demokrat menyoal konflik kepentingan sang presiden. Sebagai pengusaha sukses Manhattan, Trump punya gurita bisnis di seluruh pelosok Negeri Paman Sam, bahkan di seluruh penjuru dunia. Setelah pelantikannya sebagai presiden ke-45 AS, dia memasrahkan kerajaan bisnisnya kepada sang putra, Donald Trump Jr dan Eric Trump.

BACA JUGA: Melania Pindah ke Gedung Putih, Kota New York yang Senang

Namun, dia tidak sepenuhnya menarik diri dari Trump Organization. Segala laporan untung rugi masih diterima, meski dia tak lagi terlibat langsung. Padahal, seharusnya dia benar-benar menutup diri dari segala urusan bisnis dan mempercayakan pengelolaan Trump Organization kepada pihak ketiga yang tidak wajib melaporkan detail bisnis kepadanya.

Selain itu, sebagai presiden, Trump semestinya meminta pertimbangan Kongres AS sebelum menerima profit dari tamu negara atau gratifikasi dari pihak asing, termasuk hadiah. Saat menerima Nobel Perdamaian, Obama pun melewati proses yang sama. ”Karena presiden tidak melaporkan segala hal terkait gratifikasi yang diterimanya, termasuk detail keuntungan dan pembayaran, kami tidak bisa melakukan tugas sebagai wakil rakyat,” keluh senator Richard Blumenthal.

BACA JUGA: Nama Belakang Presiden AS jadi Merek Tisu Toilet di Meksiko

Bersama 29 senator yang lain, dia mengajukan gugatan terhadap Trump. Dia menganggap mantan host The Apprentice tersebut telah melanggar konstitusi. Tepatnya, klausa tentang gratifikasi dan keuntungan pribadi. ”Kami menuntut penjelasan,” ujarnya.

Pada Selasa, bersama sekitar 166 legislator AS, dia memublikasikan gugatannya terhadap Trump di hadapan awak media. Gedung Putih menolak berkomentar tentang gugatan itu. Namun, Sean Spicer menegaskan bahwa Trump tidak melanggar konstitusi. Keuntungan yang diperoleh Trump secara tidak langsung lewat gurita bisnisnya, terutama hotel dan kelab mewah Mar-a-Lago, sepenuhnya legal. Dia juga mengulang janji Trump untuk mendonasikan seluruh keuntungan Trump Organization melalui Departemen Keuangan.

BACA JUGA: Trump Mundur dari Perjanjian Paris, Menteri LHK: Kita tak Diperintah Amerika

”Trump punya konflik kepentingan sedikitnya di 25 negara. Sepertinya, dia menggunakan jabatan sebagai presiden untuk memaksimalkan keuntungan bisnisnya,” tuding John Conyers, salah seorang penggugat.

Selain para wakil rakyat, Jaksa Agung Negara Bagian Maryland Brian Frosh dan Jaksa Agung Washington DC Karl Racine mengajukan gugatan serupa.
”Semua itu menyangkut hak ratusan juta warga Amerika untuk mendapat transparansi dari pemerintah,” tutur Frosh.

Dia berharap Trump yang tak pernah mau memublikasikan dokumen pajaknya bersedia memberikan penjelasan masuk akal tentang gratifikasi yang diterimanya selama ini.

Bukan hanya dari tamu negara yang berkunjung ke AS, tapi juga dari kesepakatan bisnisnya di mancanegara. (usatoday/aljazeera/hep/c18/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Palestina Kecewa, Trump Tak Singgung Solusi Damai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler