Kado Istimewa di Ultah Presiden, Indonesia Jadi Anggota Dewan Pangan Dunia

Senin, 21 Juni 2021 – 22:12 WIB
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menghadiri kegiatan panen jagung dan penerapan mekanisasi pertanian yang diselenggarakan RTBS di kawasan Agrowisata, Pekanbaru, Riau. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan ada sebuah kado istimewa bagi Indonesia di ulang ke-60 Presiden Joko Widodo, yang jatuh pada 21 Juni.

Kado berupa amanah, Indonesia diminta menjadi anggota dewan pangan dunia (FAO) mewakili Asia.

BACA JUGA: Kementan Tolak Usulan Revisi PP 109

Hal tersebut dapat terwujud berkat kerja keras para petani, pekebun dan peternak di Indonesia selama ini.

Demikian dikemukakan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, pada kegiatan panen jagung dan penerapan mekanisasi pertanian yang diselenggarakan Koperasi Riau Tani Berkah Sejahtera (RTBS) di kawasan Agrowisata, Pekanbaru, Riau, Senin (21/6).

BACA JUGA: Komisi IV Apresiasi Capaian Program Kementan Tahun Ini

"Sektor pangan dan pertanian ini menyumbang 16,4 persen dari APBN, tetapi utamanya itu karena hasil kerja keras para petani, pekebun, peternak," ujar Harvick.

Harvick juga mengatakan, jumlah petani, peternak dan pekebun tumbuh dua persen pada 2020.

BACA JUGA: Luar biasa, Presiden Sampai Membahas Porang dan Sarang Burung Walet

Berdasarkan catatan kementan, ada sekitar tiga juga jumlah petani baru selama masa pandemi COVID-19.

Jumlah meningkat disebabkan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi. Akhirnya banyak yang alih profesi menjadi petani, pekebun, peternak.

Menurut Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, pemerintah juga terus berupaya mengajak kaum milenial untuk menggeluti pertanian, seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Wakil Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution mengatakan, sektor pertanian di Riau menjadi prioritas terutama di masa pandemi Covid-19.

Pemprov Riau bahkan mengajak masyarakat melakukan gerakan penyediaan pangan dengan memanfaatkan lahan tidur, implanting perkebunan, penggunaan lahan perkantoran dan rumah serta peningkatan dan perluasan lahan baru.

"Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, menjaga ketersediaan pangan untuk masyarakat serta stabilisasi harga pangan akibat dampak pandemi Covid-19," ucapnya.

Menurut Edy, produksi jagung di Riau mencapai 39.714 ton dengan produktivitas rata-rata 45,8 ton per hektare sepanjang 2020.

"Tahun ini akan kita tingkatkan lagi dengan perluasan tanam dengan lebih kurang 14 ribu hektare," katanya.

Untuk diketahui, koperasi Riau Tani Berkah Sejahtera (RTBS) merupakan koperasi produsen yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan.

RTBS mengusung visi terwujudnya petani yang mandiri sejahtera berbudaya nilai keislaman, berkeadilan ekonomi dengan jiwa gotong royong.

Koperasi RTBS memiliki tiga skema kemitraan. Yakni, swadaya, mandiri saprodi, dan mandiri pengolahan lahan.

Hingga saat ini, koperasi RTBS telah memiliki satu set excavator, traktor, boom spraying corn planter dan alat-alat lain yang mendukung.

"Target koperasi di 2021 adalah 500 hektare yang terletak di desa Agrowisata, Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Riau. Kemudian, panen empat bulan sekali dengan 30 ton untuk 5 hektare," kata Ketua Koperasi RTBS Irfan Kasogi.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler