Luar biasa, Presiden Sampai Membahas Porang dan Sarang Burung Walet

Rabu, 16 Juni 2021 – 18:33 WIB
KSP Moeldoko dan Presiden Joko Widodo. Foto: Instagram Moeldoko

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian besar terhadap peningkatan berbagai komoditas pertanian, terutama komoditas porang dan sarang burung walet.

"Saya baru rapat dengan presiden dua minggu lalu dan membicarakan porang serta sarang burung walet. Bayangkan, Istana rapat hanya membicarakan porang dan sarang burung walet," Moeldoko saat menjadi pembicara pada Jaya Suprana Show, Rabu (16/6)

BACA JUGA: HKTI Siap Bantu Petani Tingkatkan Produksi

Menurut Moeldoko yang juga menjabat ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), presiden sangat serius ingin budidaya porang dan walet menjadi komoditas unggulan nasional.,

Seperti diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini juga terus mengoptimalkan budidaya dan produktivitas dua komoditas tersebut sebagai komoditas ekspor andalan Indonesia di pasar dunia.

BACA JUGA: Dukung Program Pertanian UGM, Kementan Salurkan Bantuan hingga Rp 8,06 Miliar

Apalagi, komoditas porang dapat dibudidayakan di hampir seluruh daerah.

Porang bisa menjadi bahan baku berbagai produk olahan sehat yang diminati masyarakat dunia.

BACA JUGA: Kementan Subsidi Distribusi Bawang Merah dan Daging Ayam Untuk Stabilkan Harga

Begitu juga dengan komoditas sarang burung walet.

Moeldoko lebih lanjut mengatakan, komoditas porang sudah berkembang di wilayah sentra Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Komoditas tersebut mendadak tenar seiring banyak pabrik dan perusahaan dunia membutuhkan porang sebagai bahan baku makanan.

"Sekarang tepung mie saja bisa dibuat dari porang. Dan itu lebih sehat dibanding mie biasanya. Kemudian permintaan sarang burung walet juga kian hari meningkat," katanya.

Moeldoko menegaskan bahwa sektor pertanian adalah kekuatan utama sekaligus benteng negara dalam menghadapi gelombang pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.

Karena itu, HKTI siap bekerja sama dan bekerja keras membantu petani dalam meningkatkan produksi.

"Secara rasional pertumbuhan yang masih bertahan saat ini adalah sektor pertanian, yang lainnya drop," katanya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatannya mengatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan budidaya sarang burung walet dan produktivitas porang secara maksimal.

"Oleh karena itu, kita akan kembangkan dan mengakselerasi porang walet mulai dari hulu samlak ke hilir, terutama melakukan pembinaan-pembinaan teknis kepada petani baik porang maupun sarang burung walet," katanya.

Menurut Syahrul, Presiden Joko Widodo sudah menitipkan pesan kuat agar upaya peningkatan dua komoditas tersebut berpihak kepada rakyat.

Karena itu, dia mengingatkan akan ada regulasi yang nantinya tidak menghambat para petani dan industri lokal dalam melakukan budidaya.

"Saya selaku mentan bersama dengan mendag akan mencoba melakukan upaya maksimal serta memberikan ruang bagi petani porang dan tentu petani rumah burung walet agar besok mendapatkan nilai-nilai ekspor yang lebih banyak bagi kepentingan negeri dan rakyat," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis nilai ekspor hasil pertanian selama Januari-Mei 2021 naik hingga 13,39 persen.

Kenaikan terjadi karena subsektor tanaman obat, sarang burung walet dan produk olahan lai seperti rempah dan kopi yang mengalami kenaikan permintaan.

Dengan hasil tersebut, maka sektor pertanian secara kumulatif menyumbang kenaikan tinggi terhadap industri pengolahan, yakni sebesar 30,53 persen.(*/JPNN)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler