Kaesang dan Terobosan Politik di Indonesia

Oleh: Andika I (Jurnalis)

Sabtu, 28 Oktober 2023 – 20:21 WIB
Penulis Andika I. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com - Kaesang mencatatkan sejarah. Ia barangkali orang pertama yang menjadi Ketua Umum partai dengan waktu terpendek: dua hari!

Sejarah republik mencatat tak ada tokoh politik yang begitu cepat naik karirnya jika mengacu kepada karir politik di Indonesia yang terjadi selama ini.

BACA JUGA: Lihat Tuh Penampilan Kaesang Saat Temui Habib Luthfi

Setidaknya, ada dua jalur karir di partai politik. Pertama, jika partai kader, biasanya karirnya dimulai dari bawah.

Kedua, ada jalur ketokohan. Jalur ini bertolak belakang dengan jalur kader. Ia tak perlu memulai dari bawah. Namun, langsung mencapai posisi tertentu di partai.

BACA JUGA: Survei Indikator Sebut Kaesang Bergabung ke PSI Bukan Keinginan Jokowi

Misalnya, apa yang terjadi pada Sandiaga Uno. Sandiaga bukanlah kader partai yang memulai karirnya dari bawah.

Sandiaga dulunya adalah pengusaha. Ia sukses dengan bisnisnya kemudian masuk ke politik. Di politik, karena pengaruh—bisa juga kekayaan—ia langsung mendapat posisi penting ketika bergabung dengan Gerindra. Saat itu, ia bahkan langsung menjadi calon Wakil Gubernur DKI (berpasangan dengan Anies Baswedan) dan menang!

BACA JUGA: Kaesang Tanggapi Putusan MK yang Memungkinkan Gibran Maju Pilpres, Begini

Dari dua jalur ini, Kaesang sepertinya masuk politik dari jalur kedua. Tapi, ia berbeda dengan Sandiaga. Ia tak hanya mendapat posisi penting, tapi langsung jadi ketua umum dan itu tak pernah terjadi.

Ada beberapa hal yang dapat ditarik pelajaran dari peristiwa politik ini.

Terobosan

Tanpa mengabaikan banyaknya kritik kepada Kaesang, perlu kiranya langkah politik ini disorot dari dimensi yang lebih optimis. Bahwa, apa yang dilakukan Kaesang merupakan terobosan penting dalam politik.

Kita tahu, politik di Indonesia didominasi oleh kelompok “yang itu-itu saja”. Untuk posisi Ketua Umum, dominasi kelompok tertentu telah mewarnai politik Indonesia begitu lama.

Praktis, tak banyak partai politik yang memiliki regenerasi. Andaipun ada regenerasi seperti di Partai Golkar atau PAN, ketua umumnya berasal dari kelompok politik yang berkiprah dalam jangka waktu yang lama (status quo).

Kaesang menorobos kebekuan politik itu. Ia muncul dari kekuatan dan tawaran politik: anak muda dengan usia 28 tahun sudah menjadi pemimpin partai. Ketua partai, seperti kita tahu, adalah penentu demokrasi di Indonesia.
Hak partai politik begitu besar. Mulai dari menentukan pemimpin hingga menjadi pemimpin itu sendiri. Partai politik inilah yang menentukan jalan negara. Sehingga bagi Kaesang, penting masuk ke sana.

Terobosan kedua, Kaesang sepertinya menyadari tentang dominannya pemilih dari kelompok generasi milleneal dan generasi Z yang berjumlah 113 juta atau 56,4 persen dari total keseluruhan pemilih.

Sementara ketua partai saat ini, belum ada yang mewakili kelompok pemilih millenial ini. Ada yang bergaya milleneal dan memantaskan diri menjadi kaum millenial, tapi tak bisa mengabaikan langkah-langkah politiknya tak ada yang mengarah kesana.

Kaesang jelas adalah kelompok millenail itu sendiri. Lihat langkah-langkahnya: ia memiliki podcast dengan suscriber 2 juta orang. Podcast adalah salah satu medium komunikasi yang efektif dan banyak dilirik kelompok millenial.

Lalu, lihat cara komunikasi Kaesang. Ia berkomunikasi dengan gimmick khas anak muda. Ia berkomunikasi dengan ceplas-ceplos dan kadang-kadang mengandung kelucuan. Misalnya, sesudah menjadi ketua umum partai, ia ditanya wartawan tentang arah dukungan. Saat itu wartawan menyebut dua nama calon. Kaesang tak terima lalu membenarkan bahwa ada satu calon lain, yaitu Anies Baswedan.

Cara komunikasi ini lagi-lagi ingin menegaskan Kaesang seperti ingin memberi tanda bahwa ialah yang layak mewakili kaum millenial. Narasi besarnya: anak muda harus diwakili oleh anak muda itu sendiri!

Pembuktian

Tugas besar Kaesang adalah membuktikan narasi yang sedang berkembang di publik. Narasi di publik: karir politik Kaesang karbitan dan ia dianggap tidak akan mampu menjalan tugasnya sebagai ketua umum.

Kaesang harus membuktikan ia memiliki program-program yang bermanfaat untuk masyarakat dan melawan narasi ini. Ia harus membuktikan juga bahwa ia tidak berada di bawah bayang-bayang Jokowi.

Narasi lain: Kaesang belum memiliki pengalaman di dunia politik. Usia Kaesang memang masih sangat muda, yaitu 28 tahun. Narasi ini sekaligus menjadi tantangan: jika ia mampu menjadikan politik sebagai kendaraan yang membawa kemanfaatan, ia akan menginspirasi anak muda lain untuk nantinya masuk ke politik.

Salah satu ciri anak muda adalah langkah-langkah mereka yang sulit ditebak dan sepertinya Kaesang memberi sinyal itu! (jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kaesang Pangarep   Kaesang   PSI   Opini  

Terpopuler