jpnn.com, SURAKARTA - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengkritik ulah kelompok suporter Pasoepati setelah kekalahan Persis Solo pada derbi Mataram di Stadion Manahan, Senin (15/11) malam.
Ratusan orang menaiki sepeda motor mengelilingi kawasan Stadion Manahan setelah pertandingan tersebut. Mereka berkeliling sembari membunyikan klakson dan 'menggeber' knalpot dengan keras.
BACA JUGA: Pengin Menonton Sinetron Ikatan Cinta, Mas Gibran Buru-Buru Pulang
Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Kondisi tersebut membuat manajemen Persis Solo termasuk Kaesang Pangarep terjebak di dalam stadion.
BACA JUGA: PTM Terbatas, Ratusan Siswa Melanggar SE Wali Kota Gibran
Mereka baru beranjak pulang sekitar pukul 23.45 WIB setelah situasi membaik.
"Yang namanya tuan rumah, selain venue, masyarakat dan suporternya juga harus siap," kata Gibran kepada wartawan di Pendopo Kelurahan Joglo, Surakarta, Selasa (16/11).
BACA JUGA: Mas Gibran Membantah Disebut Sedang Menyamar, Simak Kalimatnya
Putra sulung Presiden Jokowi itu meminta jangan sampai kejadian seperti itu terulang lagi.
"Bola itu bundar. Dalam pertandingan bisa kalah bisa menang. Ingat, Solo sudah dipercaya menjadi tuan rumah jangan sampai itu terjadi lagi," tuturnya.
Dia pun mengkritik ulah suporter. "Kalah itu biasa, baru kalah sekali saja sudah ramai," ujarnya.
Gibran menjelaskan pihak kepolisiian telah memberikan masukan kepada para suporter yang berulah tersebut.
"Kemarin saat kejadian, Mas Gondrong (Presiden Pasoepati) juga di lokasi. Sudah diberi arahan semua," ujarnya.
Dengan kekalahan atas PSIM Yogyakarta pada derbi Mataram itu, Persis Solo masih memuncaki Grup C dengan raihan 15 poin.
Sementara itu, PSIM Yogyakarta berada di posisi kedua dengan 13 poin. (mcr21/jpnn)
Redaktur : Adek
Reporter : Romensy Augustino