PTM Terbatas, Ratusan Siswa Melanggar SE Wali Kota Gibran

Senin, 15 November 2021 – 22:04 WIB
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sutakart Arif Darmawan. Foto : Romensy Augustino

jpnn.com, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tengah memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan PTM Terbatas di Solo.

Sebab, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta menemukan banyak pelanggaran dilakukan siswa sepulang PTM terbatas pada masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Gibran Bereaksi Tegas Melihat Guru tak Pakai Masker saat PTM

Kepala Salpol PP Kota Surakarta, Arif Darmawan menyebut setiap harinya ratusan anak sekolah asik menongkrong di selter, restoran, rumah makan dan mall.

Rata-rata para siswa menongkrong di tempat-tempat yang menyediakan fasilitas Wifi.

BACA JUGA: Jelang Rekonstruksi Kasus Menwa UNS, Jumlah Saksi Jadi 37 Orang

"Banyak sekali gerombolan anak sekolah yang kami tertibkan," kata Arif Darmawan di Balai Kota Surakarta, Senin (15/5).

Saat penertiban dilakukan, para siswa yang menongkrong berdalih mengerjakan tugas bersama-sama.

BACA JUGA: Subhanallah, MA Kurangi Hukuman Habib Rizieq, Ternyata ini Alasannya

Arif menegaskan kegiatan siswa di ruang publik sepulang sekolah itu melanggar SE Wali Kota Gibran Rakabuming yang mewajibkan pelajar langsung pulang ke rumah seusai PTM.

"Kebanyakan (pelanggar, red) SMA, kalau SMP beberapa, karena lebih banyak yang dijemput. Kami minta pulang saja," lanjut Arif.

Lokasi yang sering dijadikan para siswa untuk berkumpul sepulang sekolah, di antaranya di Alun-Alun Kidul (Selatan) Kota Surakarta, kawasan Cengklik Surakarta, dan Selter Sriwedari.

Menurut Arif, sebenarnya laporan terkait kegiatan siswa sepulang sekolah itu sudah ada sejak PTM terbatas dimulai.

"Kami kemarin baru menghimbau karena belum ada regulasi yang melarang. Sekarang sudah ada regulasinya," pungkas Arif.

Satpol PP Surakarta juga telah merekomendasikan adanya tambahan aturan dalam SE Wali Kota Gibran Rakabuming yang diperbaharui tiap 2 minggu.

BACA JUGA: Gibran dan Hariyadi Bakal Nonton Derby Mataram, Polisi Terapkan Pengamanan Berlapis

"Kami sudah usulkan, tempat-tempat usaha tadi dilarang untuk menerima anak-anak berseragam dengan alasan apa pun," tegas Arif. (mcr21/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler