Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword

Kamis, 20 Januari 2011 – 07:37 WIB
Suyoto B Achamdi menunjukkan sebagian koleksi film jadulnya yang rata-rata diproduksi tahun 80-an. Foto; Agus Wirawan/ JAWA POS

Mencintai produk Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai caraMisalnya, yang dilakukan Suyoto B

BACA JUGA: Kisah Bona dan Lagu Andai Aku Gayus Tambunan yang Makin Terkenal

Achamdi ini
Dia adalah pendiri komunitas yang beranggota para pencinta dan pengoleksi film nasional

BACA JUGA: Mengintip Interior Baru Kantor Laode Ida

Tapi, bukan sembarang film yang dikoleksi
Pertama, harus jadul

BACA JUGA: Warga Lampung Jual Ginjal ke Batam

Kedua, antiporno
 
=======================
 AGUS WIRAWAN, Jakarta
=======================

SEJAK setahun lalu didirikan, kelompok yang punya nama: Komunitas Pencinta Film Indonesia Jadul (KPFIJ) itu sudah punya anggota seribu orangKomunitas tersebut memiliki kriteria untuk menggolongkan film-film yang termasuk jadul (zaman dulu)Yakni, film-film yang diproduksi di bawah 90-an.
 
"Sebenarnya, film yang diproduksi di atas 90-an juga bisa digolongkan jadulTapi, saya tidak terlalu sukaSemua koleksi saya adalah film-film buatan 80-an," kata Suyoto di rumahnya di Jl Cikoko Barat Dalam, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa lalu (18/1)
 
Dia menyatakan, hingga kini dirinya sudah mengoleksi 400-an judul film jadul"Tapi, belum semua saya tontonBaru sekitar 40 persen (yang saya tonton)," ujarnya sambil menunjukkan sejumlah koleksi film yang dimiliki
 
Judul-judul film yang dikoleksi Suyoto, antara lain, Saur Sepuh, Tutur Tinular, Babad Tanah Leluhur, dan Aryo PenangsangFilm-film berlatar belakang sejarah tersebut rata-rata diproduksi pada 80-an dan merupakan film yang diangkat dari sandiwara radio yang kala itu sangat digemari
 
Suyoto menceritakan, minimal dua bulan sekali para anggota KPFIJ mengadakan pertemuan rutinSeringnya, pertemuan itu diadakan di kafe-kafe di JakartaKegiatan utamanya adalah nonton bareng (nobar) film-film jadul"Hampir seluruh anggota kami adalah para kolektor film jadul," ujarnya.
 
Soal biaya, Suyoto menyatakan tidak ada"Yang datang membayar sendiri konsumsinyaKami cuma sediakan filmnya," kata pria yang akrab disapa Toto ini
 
Dialah yang menyebarkan undangan nobar melalui blog maupun Facebook KFIJDi antara ribuan anggota KFIJ, biasanya belasan orang datang untuk nobar di tempat yang telah ditentukan
 
Komunitas itu sebenarnya terbentuk tanpa sengajaAwalnya, pada 98?99, Toto hanya memiliki satu VCD film Saur SepuhMerasa tertarik dengan film jadul itu, dia lantas membeli satu lagi film Saur Sepuh seri yang lain.
 
Kegemarannya berburu film-film jadul itu terus berlanjut"Waktu saya tampilkan di blog, ternyata banyak yang tertarikJadinya, ya kami bentuklah KPFIJ," ungkap pria kelahiran Banyumas 33 tahun lalu tersebut.
 
Lama-kelamaan, Toto semakin tertantang untuk mengoleksi film-film jadul yang lainBahkan, dia rela memesan kepada penjual jika memang film itu langkaLokasi perburuannya, antara lain, di Glodok, Jalan Surabaya, dan Pasar MingguTerkadang, dia hampir putus asa jika tidak berhasil menemukan film yang dicari"Misalnya, film Kereta Api Terakhir yang dibintangi Gito Rollies itu susah bangetAkhirnya, saya cuma dapat kopiannya," ungkapnya.
 
Menariknya, kata Toto, film-film Indonesia ternyata justru banyak ditemukan di MalaysiaBahkan, ada beberapa anggota KFIJ yang mengaku membeli film jadul Indonesia di negeri jiranMisalnya, Tutur Tinular dan Isabela
 
Untuk Isabela, Toto maklum karena film itu memang dibuat di dua negara: Indonesia dan MalaysiaFilm tersebut dibintangi Ami Search yang kala itu sangat populer di Indonesia dengan lagu berjudul Isabela"Tapi, ada juga film Rano Karno, yaitu Pagar Ayu, yang memang di Indonesia sudah tidak ada," lanjutnya.
 
Suami Yuliana Mustofa itu bisa tahu bahwa film yang dibawa anggotanya tersebut berasal dari Malaysia berdasar hologram pajak di VCD ituDari hologram pajak (PPn/pajak penjualan) VCD tersebut, terlihat jelas bahwa itu bukan berasal dari otoritas Indonesia"Kalau mau, sebenarnya bisa pesan di Cinematex IndonesiaMinimal pesan empat judul harganya Rp 2 juta," ujarnya.
 
Toto semakin terheran-heran ketika tahu bahwa kolektor film dari negara lain juga berburu film-film Indonesia di MalaysiaHal itu pernah diketahui Toto saat seorang kolektor dari Jerman ingin membeli koleksinyaOrang Jerman tersebut mengungkapkan, dirinya sebelumnya justru banyak mendapatkan film jadul Indonesia di Malaysia"Nggak tahu kenapa mereka berminat koleksi film jadul Indonesia," tambahnya.
 
Yang pasti, lanjut Toto, orang Jerman itu sebelumnya tidak memiliki riwayat hidup di IndonesiaOrang tersebut ingin membeli 20-an kopi film Indonesia yang dibintangi Barry PrimaSayangnya, Toto hanya bisa menyediakan 12 kopi film yang dibintangi aktor laga itu"Di Australia, film Barry Prima yang berjudul Golok Setan juga telah di-dubbing pakai bahasa Inggris dengan judul Devil"s Sword, sama sekali nggak ada bahasa Indonesia-nya," jelasnya.
 
Dia menjelaskan, saat ini KPFIJ sedang mematangkan rencana untuk menggelar layar tancap di kampung-kampung"Sementara akan kami buat sederhana saja," cetusnyaAlasannya, untuk membuat pertunjukan yang besar, tentu butuh banyak izin terkait keramaian yang bisa saja ditimbulkan

Nanti, layar tancap itu diprioritaskan digelar di kampung anggota KPFIJ"Kalau layar tancap sekarang kan praktisKita tinggal sediakan in-focus, laptop, dan layarnyaYang susah itu kan izinnya," tegas ayah Salwa Aurel tersebut.
 
Komunitas pencinta film jadul itu, lanjut Toto, tidak hanya disukai orang-orang yang sudah tuaBahkan, mayoritas anggota KPFIJ justru orang-orang yang berusia kurang dari 35 tahunBanyak juga anak baru gede (ABG) yang ikut menjadi anggota KPFIJTapi, rata-rata sekadar mengapresiasi"Mereka suka tapi belum ikut ngumpul bareng," tambahnya.
 
Biasanya, koleksi masing-masing anggota akan terus bertambahSebab, dalam setiap pertemuan nonton bareng dengan anggota KPFIJ yang lain, selalu saja ditemukan film-film baru yang belum dimiliki"Biasanya dari cerita-cerita kami lantas saling tahu apa yang belum kami punyaKemudian, ya saling barter," ungkapnya(c5/kum)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Janda, Istri dan Anak Ditelantarkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler