jpnn.com, PEKANBARU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dibuat terpukau dengan penampilan batik yang dipamerkan pada kegiatan ‘Semarak Batik Riau Menyapa Dunia’.
Bertepatan hari batik nasional 2 Oktober 2022, dewan pimpinan wilayah (DPW) Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) dan Puan Aspekraf Provinsi Riau menggelar kegiatan ‘Semarak Batik Riau Menyapa Dunia’.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Berkomitmen Dorong Peningkatan Ekonomi Desa Wisata Tepus
Kegiatan yang dilangsungkan di Mall Pekanbaru itu berlangsung meriah dan menuai antusias masyarakat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno secara daring.
BACA JUGA: Nobar Film Miracle In Cell No. 7 Bareng Pemain, Sandiaga Uno: Saya Ingin Memberikan..
Pantauan JPNN.com, tampak Sandiaga menyaksikan penampilan putra-putri Riau yang berlenggok di pentas acara mengenakan baju batik khas bumi lancang kuning ini.
Tampak dari layar daring Sandiaga sangat antusias melihat beragam batik yang dipamerkan saat kegiatan.
BACA JUGA: Sandiaga dan Erick Tohir Berjanji pada Ribuan Perempuan, Siap Bantu Permodalan UMKM Â
“Luar biasa. Riau punya kemampuan merancang batik dan melatih anak-anak untuk mengenalkannya kepada khalayak luas,” kata Sandiaga mengapresiasi kedua pelopor pameran Hari Batik Nasional di Riau.
Melihat beragam batik dengan corak menarik itu, Sandiaga mengaku bangga dengan karya-karya buatan tangan masyarkat Riau.
"Batik Riau menyapa dunia. Sebagai putra Riau saya sangat bangga bahwa hari ini kita rayakan Hari Batik Nasional. Pertama-tama apresiasi kepada RSI dan Puan Aspekraf," ucapnya.
Sandi menyebut 2 Oktober menjadi hari bersejarah bagi batik nasional. Bahkan, batik telah mendapat pengakuan dunia yang harus jadi kebanggan masyarakat di tanah air.
"Oleh karena itu kita patut bangga, seperti saya yang bangga menggenakan rompi dan tanjak khas Riau," lanjut Sandi.
Sandi menilai batik merupakan salah satu bagian dari subsektor ekonomi kreatif yaitu fashion.
Subsektor ini berkontribusi dan hampir menyerap empat juta tenaga kerja, industri kreatif batik juga telah berhasil melalui tantangan hantaman pendemi COVID-19.
"Saya ingin semua di Riau bangga dan beli produk-produk buatan indoneesia. Jadikan Hari Batik Indonesia sebagai momentum, kita harus punya rasa memiliki dan meyakini bahwa pelestarian batik adalah identitas bangsa," kata Sandi.
Sementara itu, Ketua RSI Wilayah Riau, Taufan menyebut 3 tahun terakhir ini banyak UMKM khususnya pembatik dihantam badai Pandemi COVID-19. Akibatnya ekonomi sulit dan butuh ada dukungan untuk bangkit.
"Tiga tahun ini Ekraf dihantam badai ekonomi karena COVID-19 dan banyak kesulitan. Ya dengan event-event ini kita mendongkrak agar Ekraf bisa hidup dan bangkit kembali," kata Taufan di sela pameran.
Lewat RSI, Taufan memastikan akan terus mengawal pembatik-pembatik Riau untuk terus berkembang. Terutama dalam upaya mempromosikan batik khas Riau yang kini tengah gencar diproduksi.
"Kami RSI berperan mengawal agar dapat membantu mengangkat dan mendukung agar bisa sampai ke tingkat nasional dan internasional. Ke depan kami siap untuk mengawal UMKM, Parekraf dan semua agar memberi bantuan mengangkat para pengrajin-pengrajin ini," kata Taufan.
Diakui Taufan, ada beberapa kesulitan dari pembatik untuk mengembangkan hasil produksinya. Salah satunya adalah terkait promosi dan pemasaran.
"Makanya kita bantu nanti untuk promosi dengan Kemenparekraf. Hari ini adalah salah satu upaya kita dengan mengajak para pembatik hadir mempromosikan batik khas Riau, termasuk yang saya pakai saat ini adalah batik khas Kampar," katanya.
Koordinator Puan Aspekraf, Irna Juita mengatakan dalam pameran kali ini ada 150 orang hadir memamerkan batik khas daerah masing-masing. Bahkan mereka yang tampil adalah dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
"Hari ini kita lihat ada 150 orang tampil di sini, batik kita tidak kalah sama batik dari luar. Selama ini kami juga sudah berusaha kerjasama dengan mal-mal dan diberikan tempat untuk menjual batik-batik dari Riau," katanya.
Pihaknya selamu komunitas pecinta batik dan kain tenun. Telah melakukan pembinaan untuk mengangkat dari motif-motif di daerah.
“Jangan lagi dari jawa. Karena ini adalah khasnya kita dari Riau, nanti oleh-oleh Riau juga bisa berupa batik," katanya lagi.
Irna menambahkan, beberapa motif batik Riau sendiri antara lain motif pucuk rebung, motif mahkota raja siak, motif Candi Muara Takus dan motif Istana Siak. Selain itu ada pula motif bunga kiambang, mumbang nipah, motid itik pulang petang dan bunga seroja. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Rizki Ganda Marito