Kahiyang Ayu Terpukau dengan Cerita Inspiratif Pendiri TK Children's House Cendekia Harapan

Rabu, 01 November 2023 – 20:50 WIB
Kahiyang Ayu ikut rombongan Studi Tiru di TK Children's House Cendekia Harapan. Foto dok. Cendekia Harapan

jpnn.com, JAKARTA - Penggalian potensi unik setiap anak saat menjalani pendidikan di usia dini penting dilakukan oleh orang tua. Karena hal itu dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berkembang secara holistik.

Hal inilah yang mengemuka dalam diskusi studi tiru Bunda PAUD Kota Medan, Sumut, Kahiyang Ayu bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Pokja PAUD Kota Medan ke TK Children's House Cendekia Harapan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (31/10).

BACA JUGA: Gelar Forum Regional PAUD-HI, Ini Target Seameo Ceccep & Tanoto Foundation

Kepala Sekolah TK Children's House Cendekia Harapan, Ni Luh Sekar Astuti, S.Pd., M.Pd, menekankan bahwa setiap anak bukanlah kertas kosong, melainkan memiliki inner teacher (guru batin) dalam dirinya.

"Pendekatan ini memungkinkan pendidikan yang menekankan penggalian potensi unik setiap anak dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berkembang secara holistik," ungkapnya.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Bupati Hanindhito, Insentif Guru Honorer PAUD akan Dinaikkan 50 Persen

Sesi diskusi ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertanya tentang metode pembelajaran yang diterapkan, tantangan dalam pendidikan anak usia dini.

Serta bagaimana pendidikan di TK Children's House Cendekia Harapan mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak-anak. 

BACA JUGA: SiCepat Ekspres Salurkan Perlengkapan Sekolah ke 8 PAUD di Jawa Barat

Diskusi ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan ide-ide inovatif dalam pendidikan anak usia dini.

"Kunjungan Studi Tiru ini tak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memupuk semangat kolaboratif antara berbagai lembaga PAUD di berbagai daerah," kata Kahiyang Ayu, putri dari Presiden Joko Widodo yang sangat antusias dalam tur, Senin (31/10).

Dia terpukau saat mendengarkan cerita inspiratif tentang pendirian sekolah ini. Studi Tiru dimulai dengan tur sekolah yang mengajak para peserta untuk menjelajahi setiap sudut TK Children's House Cendekia Harapan.

Dalam perjalanan ini, mereka mendengar kisah memikat tentang filosofi pendirian sekolah ini, yang mendasari prinsip-prinsip pendidikan dari tokoh-tokoh inspiratif, seperti Maria Montessori, Ki Hajar Dewantara, dan Swami Vivekananda. 

Para peserta diajak merenungkan dan meresapi nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh tokoh-tokoh hebat ini dalam pendidikan anak-anak.

Mereka juga mendengar kisah inspiratif tentang pendiri sekolah, Dr. Lidia Sandra, M.Psi., M.Comp.Eng.Sc.

Awal mula berdirinya sekolah ini dipicu oleh perasaan diskriminasi yang dialami oleh Bu Lidia ketika ingin menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah internasional.

"Saat itu, ada pertanyaan yang mengejutkan saya. Pertanyaannya, apakah suami Anda bule?" kisah Bu Lidia, sapaan akrabnya di hadapan rombongan Studi Tiru.

Dari pertanyaan itulah timbul tekad kuat Bu Lidia untuk membuka sekolah yang inklusif dan merangkul keberagaman.

Setelah tur yang menginspirasi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat interaktif dan penuh semangat. 

Lebih lanjut dikatakan Bu Lidia, semangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia makin berkobar.

Dengan berkolaborasi dan membagikan inspirasi seperti ini, diharapkan masa depan pendidikan anak-anak Indonesia akan makin cerah dan penuh potensi positif bagi bangsa dan negara. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler