jpnn.com - JAKARTA -- Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Mahfud MD meminta pemerintah Indonesia mempertimbangkan pendidikan Islam yang terbaik di Indonesia sehingga masyarakat tidak perlu belajar hingga ke Timur Tengah. Pasalnya, kata dia, saat ini Timur Tengah tidak memberi contoh yang baik untuk ajaran Islam.
"Masa kita belajar Islam harus di Timur Tengah, sementara di Timur Tengah sendiri tidak bisa memberi, menjadi contoh yang baik. Pertikaian, pembunuhan terjadi di sana," ujar Mahfud usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wapres, Jakarta, Senin, (29/12).
BACA JUGA: Tagih Janji Mendikbud soal Upah Minimum Guru
Mahfud mengaku pemikiran ini juga telah disampaikannya pada Wapres Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan KAHMI.
KAHMI, kata dia, berharap pemerintah berupaya membangun sebuah universitas terbesar dann layak untuk menjadi tempat belajar Islam dibanding mahasiswa harus ke Timur Tengah.
BACA JUGA: Finalisasi Unas 2015 Dirembuk Hari Ini
"Pemikiran Islam yang paling diterima secara internasional, yang dianggap paling rasional, paling moderat itu di Indonesia. Kenapa pendidikan Islam tiddak dimulai dari sini? Itu baru gagasan yang kami sampaikan," sambungnya.
Mengingat itu baru hasil diskusi, lanjut Mahfud, pihaknya baru meminta pemerintah mempertimbangkan lebih lanjut.
BACA JUGA: Pertahankan K-13, Kirim Petisi ke Kemendikbud
"Sehingga pemikiran-pemikiran Islam lebih manusiawi. Kita mulai dari sini," tandas Mahfud. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setengah Juta Siswa SMA-SMK Ujian Akhir Online
Redaktur : Tim Redaksi