jpnn.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN), cukup baik berkontribusi terhadap perekonomian. Saat ini, sektor BUMN terus mengalami perkembangan dan kemajuan sangat pesat.
Aset Kementerian BUMN saat ini telah mencapai kenaikan dua kali lipat, yaitu dari Rp 4.500 triliun di akhir 2014 dan mengalami lonjakan yang sangat signifikan hingga mencapai Rp 8.092 triliun pada 2018. Total labanya sendiri mencapai Rp 188 triliun. Ini tentu menciptakan multiplier effect ekonomi nasional.
BACA JUGA: Dua Direksi BUMN Terjaring OTT KPK, Begini Respons Kementerian
Hal itu lah yang mendasari Kaukus Muda Indonesia (KMI) membuka wacana dialog publik dengan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagai bentuk kontrol rencana RUPSLB BUMN sekaligus memantau terus rencana Menteri BUMN, Rini Soemarno, terutama dalam mengedepankan profesionalisme.
BACA JUGA: Garap Pemasaran Produk Bersama, Pegadaian Gandeng 7 BUMN
BACA JUGA: Misbakhun Dorong BUMN Salurkan Program Sosial Perusahaan ke Perdesaan
Founder KAHMIPrenuer, Kamrussamad, sebagai salah satu narasumber di Dialog Publik inisiasi KMI, mengatakan bahwa membentuk holding BUMN merupakan langkah yang tepat bagi pemerintah terutama pemerintahan Jokowi periode kedua.
"Di era yang serba transparan saat ini, pengelolaan BUMN kami rasa masih perlu untuk dioptimalkan dan melibatkan stakeholder yang tepat agar mampu memberikan keuntungan maksimal serta memberikan manfaat optimal kepada masyarakat,” ungkap Kamrussamad.
BACA JUGA: Para Pimpinan BUMN Berpotensi Terjerat Hukum akibat Tafsir UU Tipikor Terlalu Luas
Jila melihat perbandingan kinerja BUMN sebelum dan sesudah era Presiden Jokowi tercatat hasil yang kondusif. Adapun kinerja BUMN sebelum era Jokowi, di mana sebanyak 30 BUMN diprivitalisasi. Sementara kinerja BUMN di era Jokowi, tidak ada privatisasi aset, serta pertumbuhan signifikan dan pertumbuhan hutang untuk aset produktif dan penguatan BUMN
“Untuk menghasilkan daya saing yang kompetitif di Indonesia, BUMN dapat merangkul enterpreneur potensial sebagai mitranya sehingga terjadi hubungan simbiosis yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dengan kebutuhan tersebut, maka KAHMIPreneur mengharapkan generasi muda dan millenials dapat menjadi enterpreneur yang handal yang lebih kreatif agar dapat memajukan industri usaha di Indonesia," tambah dia.
Lebih jauh Kamrussamad memperkenalkan tentang KAHMIPreneur kepada para peserta dialog publik, yang merupakan program inspiratif dalam menciptakan pengusaha muda untuk membuka wawasan serta terjun berkecimpung langsung.
Sebagai penutup, Kamrussamad mendorong optimalisasi BUMN agar dapat beroperasi lebih efisien dalam membantu mewujudkan cita-cita negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Upaya sinergi perusahan-perusahaan BUMN melalui holding BUMN memang perlu di dukung oleh masyarakat," pungkasnya. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Puji Keberhasilan Garuda Raup Untung Besar
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha