KAI Daop 2 Bandung Antisipasi 73 Titik Rawan Bencana saat Musim Hujan

Rabu, 13 November 2024 – 10:26 WIB
Pemeriksaan jalur kereta api oleh petugas. Foto: Humas PT KAI Daop 2 Bandung

jpnn.com, BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung mewaspadai 73 titik daerah pemantauan khusus rawan bencana di musim hujan akhir tahun ini.

Puluhan titik yang dipantau itu berpotensi terjadi bencana seperti banjir, longsor, jembatan, dan kontur tanah labil maupun amblas.

BACA JUGA: Astaga, Kontrakan Dijadikan Tempat Produksi Tembakau Gorila di Bandung

Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung Dicky Eka Priandana mengatakan, daerah pemantauan khusus di sepanjang jalur KA.

"Mengingat intensitas hujan yang meningkat di beberapa hari terakhir, kami melakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA," kata Dicky dalam keterangannya, Rabu (13/11).

BACA JUGA: Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga

"Mengingat jumlah perjalanan 164 KA di Wilayah Daop 2 bandung dengan rincian KA Commuter Line Bandung Raya sebanyak 46 KA, KA Walahar sebanyak 10 KA, KA Siliwangi 6 dan KA Feeder KCJB sebanyak 54, kami melakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA," sambungnya.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh PT KAI Daop 2 Bandung, ada 73 titik pemantauan khusus.

BACA JUGA: Gadis Remaja Jadi Tersangka Setelah Terima Video Tak Senonoh Anak Pengusaha, Sahroni Mention Kapolri

Dicky menerangkan, langkah-langkah yang telah dilakukan Daop Bandung untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang berpotensi mengganggu perjalana KA, di antaranya dengan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah.

Kemudian, membuang lumpur ke luar rumija, membuat trucuk dari bambu dan penahan tanah dengan menggunakan karung diisi tanah dan retaining wall.

Sementara itu, Alat Material Untuk Siaga (AMUS) juga disiapkan di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur.

AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.

Upaya antisipasi lainnya yaitu dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik Daerah Pemantauan Khusus (Dapsus).

Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah potensi bencana.

"Transportasi dengan kereta api mengedepankan keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini merupakan salah satu layanan kami kepada masyarakat pengguna kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari," tuturnya.

Berikut daerah-daerah rawan bencana yang dilakukan pemantauan khusus.(mcr27/jpnn)

23 Titik tanah labil meliputi:

KM 98 100 s.d 98 200 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 110 200 s.d 112 700 antara Stasiun Ciganea-Sukatani
KM 123 400 s.d 127 500 antara Stasiun Ciganea-Sukatani
KM 147 300 s.d 149 600 antara Stasiun Sukatani-Cilame
KM 144 500 s.d 144 600 antara Stasiun Padalarang-Cimahi
KM 73 900 s.d 74 100 antara Stasiun Lampegan-Cibeber
KM 76 500 s.d 77 300 antara Stasiun Lampegan-Cibeber
KM 86 200 s.d 86 400 antara Stasiun Cibeber-Cianjur
KM 115 500 s.d 115 600 antara Stasiun Cipeuyeum-Cipatat
KM 105 900 s.d 106 000 antara Stasiun Cianjur-Ciranjang
KM 105 900/000 antara Stasiun Cianjur-Ciranjang
KM 0 400/500 antara Stasiun Cibatu-Pasirjengkol
KM 205 400/500 antara Stasiun Leles-Karangsari
KM 206 200/300 antara Stasiun Leles-Karangsari
KM 206 400/500 antara Stasiun Leles-Karangsari
KM 212 000/100 antara Stasiun Karangsari-Cibatu
KM 215 300/500 antara Stasiun Cibatu-Warungbandrek
KM 221 500/600 antara Stasiun Warungbandrek-Bumiwaluya
KM 227 300 s.d 228 600 antara Stasiun Warungbandrek-Bumiwaluya
KM 241 000/100 antara Stasiun Cipeundeuy-Cirahayu
KM 281 700/800 antara Stasiun Manonjaya-Ciamis
KM 282 500/600 antara Stasiun Manonjaya-Ciamis
KM 293 100/200 antara Stasiun Ciamis-Bojong

31 Titik daerah potensi longsor di antaranya:

KM 112 700 s.d 115 200 antara Stasiun Ciganea-Sukatani
KM 106 000 s.d 108 000 antara Stasiun Purwakarta-Ciganea
KM 131 700 s.d 132 700 antara Stasiun Plered-Cikadongdong
KM 133 000 s.d 135 100 antara Stasiun Cikadongdong-Rendeh
KM 137 800 s.d 142 900 antara Stasiun Rendeh-Maswati
KM 145 400 s/d 145 500 antara Stasiun Sasaksaat-Cilame
KM 150 000 s.d 152 600 antara Stasiun Sasaksaat-Cilame
KM 155 000 s.d 157 600 antara Stasiun Cilame-Padalarang
KM 91 200/300 antara Stasiun Cibeber-Cianjur
KM 117 000 s.d 117 100 antara Stasiun Cipeuyeum-Cipatat
KM 145 000 s.d 146 000 antara Stasiun Padalarang-Cimahi
KM 186 000 s.d 189 200 antara Stasiun Cicalengka-Nagreg
KM 192 400 s.d 194 800 antara Stasiun Nagreg-Lebakjero
KM 196 800 s.d 200 000 antara Stasiun Lebakjero-Leles
KM 211 100/300 antara Stasiun Karangsari-Cibatu
KM 228 100/600 antara Stasiun Warungbandrek-Bumiwaluya
KM 237 900/100 antara Stasiun Cipeundeuy-Cirahayu
KM 245 600 s.d 245 700 antara Stasiun Cirahayu-Ciawi
KM 218 000/100 antara Stasiun Cibatu-Warungbandrek
KM 231 000/100 antara Stasiun Bumiwaluya-Cipeundeuy
KM 236 300/400 antara Stasiun Cipeundeuy-Cirahayu
KM 238 400/500 antara Stasiun Cipeundeuy-Cirahayu
KM 244 000/100 antara Stasiun Cirahayu-Ciawi
KM 259 500/600 antara Stasiun Rajapolah-Indihiang
KM 261 000/400 antara Stasiun Rajapolah-Indihiang
KM 263 500/900 antara Stasiun Rajapolah-Indihiang
KM 276 200/570 antara Stasiun Tasikmalaya-Awipari
KM 283 900 s.d 284 050 antara Stasiun Manonjaya-Ciamis
KM 283 800 s.d 284 000 antara Stasiun Manonjaya-Ciamis
KM 303 100 s.d 303 300 antara Stasiun Bojong-Karangpucung
KM 302 800 s.d 303 200 antara Stasiun Bojong-Karangpucung

9 titik potensi banjir yakni:

KM 92 900 s.d 93 000 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 98 000 s.d 98 100 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 94 900/000 antara Stasiun Cibeber-Cianjur
KM 150 600 s.d 150 900 antara Stasiun Cimindi-Andir
KM 167 800/900 antara Stasiun Kiaracondong-Cimekar
KM 178 300/600 antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka
KM 202 600/000 antara Stasiun Leles-Karangsari
KM 255 500/800 antara Stasiun Ciawi-Rajapolah
KM 256 700/259 800 antara Stasiun Ciawi-Rajapolah

10 titik jembatan (Bangunan Hikmat) seperti:

KM 105 392 BH 337
KM 110 648 BH 355
KM 133 485 BH 471
KM 172 000/100 BH 784
KM 61 400/500 BH 346
KM 155 900/000 BH 734
KM 231 205 BH 1032
KM 233 031 BH 1040
KM 284 106 BH 1292
KM 243 683 BH 1087.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Dedi Mulyadi Hampir Batal Datang ke Acara Debat Pilgub Jabar


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler