jpnn.com - JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan penawaran baru bagi siapapun yang berminat menggunakan lahan di sekitar lingkungan stasiun. Dalam hal ini, KAI akan menyewakan lahan dan bangunan di sekitar 600 stasiun yang dikelola perseroan.
Seperti untuk perparkiran, tempat anjungan tunai mandiri (ATM), rumah makan, kantor pos, toko swalayan, kios koran, hotel transit, dan perkantoran. Hal ini dilakukan untuk menjaga aset KAI yang selama ini kerap digunakan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Yakin BUMN Berjaya di Mancanegara
"Komersialisasi aset KAI berupa penyewaan lahan dan bangunan sedang digalakkan. Kami membuka peluang usaha bagi para UKM untuk ikut memanfaatkan lahan dan ruangan di stasiun KAI," ujar Direktur Aset KAI Edi Sukmoro dalam jumpa persnya di Stasiun Cikini, Jakarta, Senin (23/6).
Karenanya kata Edi, daripada pihaknya rugi lantaran lahan perseroan digunakan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab, lebih baik lahan tersebut dibuka untuk umum, yakni dengan cara menyewakannya.
BACA JUGA: Akhiri Pekan Koreksi
Di tempat yang sama, Kepala Daerah Operasi (Daop) I KAI, Heru Ismadi mengatakan, dari 600 stasiun yang dikomersialisasi, sebanyak 107 stasiun di antaranya berada di Daop I meliputi wilayah di sekitar Jabodetabek.
"107 itu termasuk stasiun Merak, Cikampek, dan Sukabumi," terang dia.
BACA JUGA: Potensi Superblok Surabaya Tinggi
Semua lahan di sekitar stasiun KAI lanjut Heru, hanya diperkenankan disewakan dengan jangka waktu maksimal lima tahun. "Untuk selebihnya tidak ada jaminan perpanjangan otomatis dalam bentuk apapun. Maksimal lima tahun," tandas Heru. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hary Tanoe Divestasi Aset Rp 1,7 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi