Kaitkan Insiden Balikpapan dengan 2 Kecelakaan Lain, Dewinta Curiga Teroris Punya Modus Baru

Jumat, 21 Januari 2022 – 21:33 WIB
CCTV pengawas lalu lintas Dinas Perhubungan Kota Balikpapan yang merekam detik-detik kecelakaan maut di simpang Rapak pada Jumat (21/1) pagi. Foto: ANTARA/HO-Dishub Bpn/tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik, hukum dan keamanan Dewinta Pringgodani berpandangan, tabrakan beruntun di Simpang Muara Rapak, Balikpapan bukanlah kecelakaan biasa.

"Dari video yang beredar di media sosial, jelas itu bukan kecelakaan lalu lintas biasa," kata Dewinta dalam keterangannya, Jumat (21/1).

BACA JUGA: Jasa Raharja Siapkan Santunan untuk Korban Kecelakaan di Balikpapan, Sebegini Nilainya

Dewinta menduga ada modus baru terorisme yang patut diantisipasi oleh pihak-pihak terkait.

"Misalnya dengan truk rem blong yang menyebabkan kecelakaan beruntun dengan banyak korban jiwa," kata Dewinta.

BACA JUGA: Kasus Kecelakaan di Balikpapan, Irjen Dedi Beber Pengakuan Sopir Truk 

Dewinta mencatat sedikitnya ada tiga kecelakaan beruntun yang disebabkan truk rem blong sejak awal Januari 2022.

Salah satunya terjadi di perempatan Kecandran, Jalan Lingkar Salatiga (JLS), Jawa Tengah pada Senin (2/1).

BACA JUGA: Kombes Shinto Beber Kronologi 2 Warga Cilegon jadi Korban Kecelakaan di Balikpapan

Truk tersebut menabrak truk kontainer nopol H 8572 QA dan sepeda motor Yamaha Jupiter H 6429 BV yang melaju di depannya.

Truk tangki tetap berjalan dan akhirnya menabrak truk Mitsubishi colt diesel nopol H 9485 BC, truk Mitsubishi colt diesel nopol R 9636 M dan sepeda motor Yamaha Mio nopol H 2459 JW yang sedang berhenti.

Sopir truk tangki terjepit kabin, sehingga mengalami luka di bagian kaki. Sedangkan pengendara motor Yamaha Jupiter, Lilik Juisno (36) mengalami luka.

Kecelakaan beruntun lainnya melibatkan sebuah truk pengangkut CPO terjadi di terjadi di Kilometer 7 Sialang Baru - Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.

Kecelakaan yang menewaskan dua orang dan menyebabkan 4 orang lainnya luka tersebut terjadi pada Selasa (18/1).

Dewinta mensinyalir modus baru teroris tersebut merupakan upaya mengganggu Kamtibmas yang mulai menghangat menjelang Pemilu 2024.

"Teror bom kan mudah dilacak Densus 88, nah sekarang kelompok mencari cara-cara baru untuk mengacaukan Kamtibmas," kata Dewinta.

Karena itulah Dewinta mendorong pasukan elit Polri Densus Anti Teror 88 untuk turun tangan menyelidiki sejumlah kasus kecelakaan beruntun akhir-akhir ini. (dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler