JAKARTA - Usulan pemindahan penduduk di Kepulauan Mentawaim Sumatera Barat pasca dilanda tsunami, tidak akan dilakukan serampanganSebab, masyarakat setempat telah terbiasa menggantungkan hidup sebagai nelayan.
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, saat ini Pemda dan pihak terkait tengah mengkaji opsi tersebut
BACA JUGA: Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter
"Tidak sederhana memindahkan masyarakat yang sudah terbiasa hidup sebagai nelayan," kata Djoko usai menjemput Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pulang dari Hanoi, Vietnam, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.Meski sulit, saat ini tengah dipikirkan solusi relokasi yang lebih realistis
BACA JUGA: Dihadang Cuaca Buruk, Heli JK Balik Kucing
"Sebab kan kemungkinan untuk menerima tsunami lebih besar (pesisir barat) dibanding pantai timurDi sisi lain, bantuan bagi korban saat ini masih belum terdistribusi dengan baik
BACA JUGA: Tim Relawan Disambut Parang
Djoko mengatakan, penyaluran bantuan ke pulau favorit peselancar tersebut terkendala cuaca buruk"Itu kendalanya cuaca sebenarnyaKalau cuacanya bagus, saya kira kapal-kapal angkatan laut yang sudah ada empat, helikopter ada beberapa, saya kira bisa," kata DjokoDjoko mengatakan, kendala cuaca ini susah diatasiSebab, mobilitas kapal sangat tergantung ombakPenyaluran bantuan juga akan dilakukan lebih hati-hati"Kita kan tidak ingin (terjadi) bantuan yang seperti kemarin (kapal bantuan) PLN terbalik.Jadi bantuan kendalanya di situ," kata mantan Panglima TNI itu
Hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar sidang kabinet paripurna di Kantor PresidenSalah satunya akan membahas evaluasi penanganan bencana tsunami di kepulauan Mentawai dan letusan Gunung Merapi(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Letusan Dahsyat 10 Jam Sekali
Redaktur : Tim Redaksi