‘’Kami sudah siap dengan sejumlah bukti berbagai pelanggaran sistematis di Pilkada di Jawa Timur dan bertekad membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi,’’ kata Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/11).
Ada tujuh wilayah yang diduga menjadi ajang pelanggaran dalam pilkda Jatim, hingga merugikan pasangan Kaji
BACA JUGA: Sutiyoso Makin Agresif Jual Diri
‘’Kami memiliki data terjadinya praktik-praktik kecurangan yang sistematis, hingga menyebabkan sekitar 150 suara Kaji hilang,’’ jelas SuryadharmaBACA JUGA: Kandaku Klaim Menangkan Pilbup OKI
Yakni, perhitungan ulang dan pilkada ulangBACA JUGA: Mendagri Janji Tak Campuri Pilkada Jatim
Ada yang cukup dengan perhitungan ulang, tetapi ada pula wilayah yang harus dilakukan pilkada ulang.’’Tujuh kabupaten yang diduga terjadi pelanggaran, dan merugikan Kaji antara lain, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Pacitan, Magetan, dan Madiun‘’Masing-masing wilayah memiliki kadar pelanggaran yang berbeda-beda yang harus disikapi dengan cara yang berbeda pulaMulai dari perhitungan ulang, hingga harus melakukan pilkada ulang,’’Suryadharma menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Suryadharma juga menegaskan, pengusung Kaji sepakat untuk membawa masalah Pilkada Jatim ini ke MK dengan harapan tidak terjadi perpecahan di kalangan masyarakat bawahIa juga berharap, kasus Pilkada Jatim tidak akan berlarut-larut seperti kasus Pilkada di Maluku Utara. Menurut rencana, gugatan akan dimasukkan ke MK pada Jumat mendatang‘’Besok (hari ini red) tim sukses Kaji akan datang ke Jakarta untuk menyerahkan semua bukti-bukti pelanggaran itu, untuk selanjutnya kami bawa ke MK,’’ kata Suryadharama bersemangat.
Selain menyoal penghitungan suara KPU, Suryadharma juga mempertanyakan kinerja lima lembaga survey yang melakukan penghitungan cepat yang sebelumnya memenangkan pasangan Kaji‘’Biasanya penghitungan lembaga survey ini kan tidak melenceng jauh, tetapi kok di Jatim beda ya?’’ selorohnyaHal itu kemudian dipertegas oleh Sekretaris tim sukses Kaji Mohamad Mirdasy‘’Lebih anehnya lagi, semua lembaga survey itu tiba-tiba serempak tidak mengakui hasil kerja mereka,’’ Mirdasy menegaskan.Apakah lembaga survey ikut bermain? ‘’Saya tidak mengatakan begitu, saya hanya heran sajaKok bisa begitu ya,’’ kata Mirdasy diplomatis.
Menurut Mirdasy, kecurangan diduga banyak terjadi di lapangan yakni di TPS-TPS. Ia mencurigai sejumlah kejanggalan yang terjadi di Sumenep, Sampang, Bangkalan hingga Pamekasan‘’Di empat wilayah itu, pasangan Karsa bisa mendapatkan suara 100%Ini kan aneh, di era demokratis seperti sekarang, masih ada wilayah yang begitu dalam pemilihan langsung.’’(aj/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RepublikaN Makin Mantab Usung Sultan
Redaktur : Tim Redaksi