Ketua Presidium DPP Republikan Muslim Abdurahman dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (11/11) mengatakan, Sultan memiliki peluang besar untuk terpilih menjadi presiden
BACA JUGA: Desk Pilkada Dilarang Hitung Suara
"RepublikaN menilai Sultan memang memiliki aura yang kuat," ujarnya.Menurut cendekiawan yang juga tokoh Muhammadiyah ini, Sultan dinilai mampu menjaga NKRI dari ancaman disintegrasi
BACA JUGA: Hari Pemenang Pilgub Jatim Diumumkan
Kita serius dan tidak main-main dalam mengusung Sultan sebagai calon presiden alternatif," tegasnya.Bahkan menurut Muslim, RepublikaN harus meyakinkan rakyat bahwa Sultan lebih baik dari SBY
BACA JUGA: Banser dan Ansor Diharapkan Netral
"Kita tidak sekedar merebut kekuasaan, tapi memunculkan kekuatan perubahan, semua akan dibuktikan setelah pemilu," tandasnyaSementara Ketua Tim Pelangi Perubahan Sukardi Rinakit menyatakan, adanya kerisauan dan kegagalan dalam membangun optimisme publik membuat rakyat tidak punya tempat menyandarkan keresahannyaHal itu memunculkan figur alternatif yang dianggap mampu mengatasi kondisi kritis.
Sukardi menambahkan, saat ini terjadi sentimen massa yang luar biasa dimana-manaApalagi, katanya, jarang ada partai yang memiliki tokoh yang luar biasa"Bukan tidak mungkin fenomena yang dialami Partai Demokrat ketika memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan terulang saat Partai Republik Nusantara (RepublikaN) mengusung Sri Sultan," ulas Sukardi optimis.
Meski demikian Sukardi megakui, RepublikaN tentunya perlu melakukan koalisi dengan partai lainAlasannya, bila Sultan tidak bisa maju melalui Golkar ataupun PDIP, maka Gubernur DIY itu akan maju lewat RepublikaN"Kami terus berupaya membangun jaringan dengan membuat gerakan tertutupHasilnya, dalam berbagai survei, posisi Sultan terus menanjakStrateginya, kita menggunakan sistem puting beliung untuk mencari tokoh yang pantas menjadi calon wakil presiden bagi Sultan," imbuhnya.
Dari sisi komunikasi politik, imbuh Sukardi, Sultan sangat menjual"Sultan sudah jadi raja dan kekuasaannya seumur hidupKetika beliau mau jadi presiden, itu semata-mata ingin mengabdi pada rakyat dan bukan mengejar kekuasaan," tandas Sukardi.
Sebelumnya, Sultan HB X dalam diskusi bertajuk Kawasan Timur Cari Presiden Baru 2009, Senin (10/11) menyatakan, saat ini praktek demokrasi di Indonesia hanya didasari oleh keinginna untuk berkuasa sajaParahnya, 10 tahun reformasi ternyata tak menghasilkan perubahan yang signifikan.
"Sudah terlalu lama kita menyaksikan berbagai praktek demokrasi yang hanya dilandasi oleh keinginan berkuasa dan menjadi penguasaKarena itu saya tak ambisi untuk merebut kekuasaan, saya hanya mau mengabdi," ujar Gubernur DIY ini.
“Saya tidak berani mengatakan lebih baik dari capres yang lainApa artinya capres selalu melontarkan ingin merubah nasib rakyat, kenyataannya, rakyat tak pernah mengalami perubahan,” tegasnya.(Fas/ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Isyaratkan Tinggalkan Gus Dur
Redaktur : Tim Redaksi