Kajian Pembatasan BBM Masih Belum Tuntas

Selasa, 01 Maret 2011 – 03:53 WIB

JAKARTA – Tim pengawas kebijakan pembatasan BBM bersubsidi masih belum menuntaskan kajian atas penerapan kebijakan tersebutMenurut Ketua tim pengawas kebijakan pembatasan BBM bersubsidi Anggito Abimanyu, pihaknya masih belum dapat menyimpulkan apakah keputusan final adalah penundaan atau tetap dilanjutkan sesuai rencana yaitu akhir Maret nanti

BACA JUGA: Menperind Minta Kepastian Kebijakan Diskon Listrik



Dia menjelaskan, pada Rabu (2/3) pekan ini tim pengkaji akan bertemu dengan pemerintah
“Apa yang di katakan Pak Hatta itu kan kalau belum siap (baru ditunda), kalau dari kita masih lakukan kajian,” katanya di Jakarta, Senin (28/2).

Kajian yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari gabungan tiga perguruan tinggi ini meliputi sisi kebijakan, kesiapan serta pengawasan

BACA JUGA: Impor Beras Bukan Solusi Krisis Pangan

Sebagai contoh berupa kesiapan di lapangan terkait distribusinya dan tangki Pertamax-nya serta bentuk pengawasan agar tidak terjadi kebocoran
“Kalau memantau menggunakan sistem informasi teknologi, sekarang bagaimana sistemnya,” ucapnya.

Menurutnya, semua aspek harus benar-benar diperhitungkan sebelum kebijakan tersebut diterapkan

BACA JUGA: Indonesia Butuh 4,8 Juta Pengusaha

Sedangkan, faktor dari eksternal berupa kenaikan harga minyak dunia juga menjadi pertimbangan tim pengkajiIa menyatakan, harus memperhatikan seberapa besar kondisi tersebut mempengaruhi kondisi dalam negeriNamun, menurutnya saat ini merupakan momentum yang tepat untuk rasionalisasi disparitas harga“Saya rasa ini merupakan momentum yang tepat,” ujarnya.

Sementara itu, BPH Migas Tubagus Haryono menegaskan tim kajian pembatasan BBM bersubsidi akan tetap bekerja, meskipun kebijakan itu belum akan diterapkan dalam waktu dekat“Tim pengawasan ini akan tetap jalan, sesuai dengan fungsinyaArtinya, agar jangan sampai BBM subsidi ini tidak tepat sasaran,” katanya.

Terkait penerapan kebijakan itu, pemerimtah telah membuat juklak operasional sehingga rencana tersebut tidak bisa dilepaskan begitu sajaSelain itu, pihak BPH Migas juga sudah melibatkan beberapa pihak instansi terkait untuk melakukan pengawasan, beberapa pihak tersebut diantaranya adalah Kepolisian, Kejaksaan, Kementerian Perhubungan dan Organda

BPH Migas mengaku penggunaan BBM meningkat cukup tinggi selama bulan Januari 2011, kenaikananya berkisar 9 persen, namun jumlah tersebut agak turun dibandingkan tahun laluPertumbuhan itu, dipicu oleh permintaan dan pertumbuhan kendaraan yang tinggi.

Untuk kuota bulan Januari dibandingkan dengan realisasi, lanjut dia mengalami sedikit kenaikanUntuk kuota BBM bersubsidi 1,8 juta juta kilo liter untuk tiga jenis, realisasinya sekitar 1,9 juta kilo literNamun belum dapat disimpulkan kenaikan konsumsi ini karena harga Pertamax naik(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Manufaktur Ditarget Raup Rp 736 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler