Kakak Beradik Kompak Aniaya Seorang Pria Hingga Tewas

Rabu, 21 Desember 2016 – 07:18 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - KABUPATEN BANDUNG – Widan, warga Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya tewas dibunuh di Kampung Sukamanah, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Senin (19/12). Pelakunya adalah sepasang kakak beradik, Ge dan Fe yang merupakan warga setempat.

Sebelumnya, korban dan kedua pelaku sempat terlibat perselisihan di tempat kejadian perkara. Perselisihan itu dipicu kejadian pada dua pekan silam. 

BACA JUGA: Janda Pensiunan Pegawai KPPN Ini Digerebek Saat Pesta Sabu

Saat itu korban sempat terlibat keributan dengan Ge. Melihat Ge terlibat keributan dengan Widan, Fe sebagai kakak turut membantunya.

Akibat keributan yang terjadi di antara mereka itu, Widan mengalami luka serius. Sekujur tubuhnya kena sabetan benda tajam yang dibawa oleh pelaku. 

BACA JUGA: Curi Ponsel Anggota Provost, Ya Masuk Bui

Selain itu, telinga kirinya pun nyaris putus dan dua jari tangan kiri pun hampir putus. Lebih parah lagi, korban mengalami luka mengangga pada bagian perut dan wajah. Korban pun tewas di tempat kejadian.

Kapolsek Paseh AKP Mohamad Noer mengatakan, menurut keterangan saksi Ahmad Muslih (37) yang tengah bekerja menggulung benang di sebuah pabrik kain di Kampung Sukamanah, tiba-tiba mendengar teriakan seorang perempuan meminta tolong sekira pukul 15.00 WIB, Senin (19/12).

BACA JUGA: Minta Rp 113 Juta Langsung Dikasih, Ah...Ternyata

Ahmad kemudian menuju keluar dan di lokasi kejadian ia melihat seorang pria tengah dikeroyok oleh kedua orang pelaku dengan menggunakan senjata tajam.

“Saksi Ahmad segera melerai perkelahian tersebut, bahkan sampai saksi ini terluka pada jari tengah dan telunjuk tangan kanannya, karena berusaha menahan amukan kedua orang pelaku ini. Namun pelaku terus menyerang korban hingga terkapar dan keduanya pergi meninggalkan tempat kejadian,” kata Ahmad, Selasa (20/12).

Setelah kedua pelaku meninggalkan lokasi kejadian, kata Ahmad, kemudian saksi segera memberitahu warga lainnya serta menghubungi pihak kepolisian. 

Setelah olah TKP oleh tim identifikasi Polres Bandung, kemudian jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung untuk keperluan autopsi.

“Untuk kedua orang pelaku yang identitasnya telah kami kantongi ini masih kami buru. Selain itu, motif dari pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya korban ini juga belum diketahui,” ujarnya.

Untuk menghindari aksi balas dendam, lanjut Ahmad, pihaknya sengaja mengamankan keluarga korban. Yakni dengan memberikan penjagaan di sekitar rumah korban.

“Setelah dilakukan autopsi, jenazah korban telah dimakamkan oleh keluarga. Saya mengimbau agar pihak keluarga, teman dan warga lainnya agar tetap tenang, jangan terpancing emosi dengan melakukan aksi balas dendam. Sebaiknya serahkan semuanya kepada kami penegak hukum, jangan main hakim sendiri,” tandasnya. (cr8/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAD Sesalkan Pengeroyokan yang Tewaskan Dua Pelajar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler