Kakek Bertongkat Merah Ditemukan Tewas di Pantai

Selasa, 24 November 2015 – 00:04 WIB

jpnn.com - PADANG – Mayat seorang pria tua ditemukan di Pantai Aie Manih, Kecamatan Padang Selatan, kemarin (23/11). Sontak, pengunjung objek wisata pantai itu pun geger. Mayat tersebut, tersungkur dalam kedai, dengan kondisi memegang tongkat merah.

Awalnya, warga mengira kakek tua berbaju hitam dan celana kain warna cokelat tua bergaris putih itu sedang tidur di dalam warung. Beberapa orang lalu memanggil, menyapa dan mencoba mendekati sang kakek. Rupanya tak ada respon. Dia tak bergerak sama sekali. Wajahnya pucat.

BACA JUGA: Ternyata Teror Bom di JW Marriot dan Shangri-La...

Penasaran, beberapa warga lalu memegangi tubuh sang kakek. Dingin. Tubuhnya kaku. Cemas dengan kondisi yang demikian, warga memeriksa detak napas sang kakek. Rupanya benar, dia sudah tiada. Tak ada yang tahu pasti, kapan lelaki tua bertongkat merah tersebut meregang nyawa.

“Dia sudah kaku saja. Kami kira awalnya tidur, disapa tidak menjawab. Dipegang, rupanya telah dingin,” ungkap Eri (30), warga sekitar lokasi.

BACA JUGA: Hampir Sembilan Jam Ahok Diperiksa BPK, Yang Terjadi...

Takut, Eri lalu memberitahukan warga lain dan pihak kepolisian. Petugas lalu datang dan memeriksa kondisi korban. Selain memeriksa kondisi tubuh, identitas korban juga ditelusuri.

Dari penelusuran polisi, rupanya korban bernama bernama Syamsul Bahri (51), warga Jalan Cindua Mato, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo. Sebelum tewas, dia kelihatan berjalan di Aie Manih dengan menggunakan tongkat kayu bercat merah. “Saya melihat dia berjalan. Sehat saja bentuknya,” jelas Eri.

BACA JUGA: Hotel JW Marriot dan Shangri-La Surabaya Diteror Bom!

Syamsul Bahri diketahui sebagai pengrajin batu akik yang banyak pelanggan ketika batu akik booming. Tidak diketahui, kenapa dia berjalan sendirian di Aie Manih, hingga akhirnya tidak bernyawa. Polisi, masih mendalami penyebab tewasnya korban.

Kanitreskrim Polsek Padang Selatan Ipda Joko Sutriyanto memastikan, saat ditemukan, tidak ada kelihatan tanda-tanda kekerasan di mayat tersebut. Dugaan sementara, penyebab kematian karena sakit serangan jantung.

“Sebab dilihat dari  tubuh korban tidak ada bekas luka akibat senjata tajam dan lebam akibat benda tumpul atau bekas penganiayaan. Untuk saat ini mayat tersebut kita serahkan ke dokter di RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi,” kata Kanitreskrim. (cr13/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Misbakhun di Pasuruan Diserbu Preman, Ternyata Ini Sebabnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler