jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha terlihat santai menanggapi kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu sela. Namun, keputusannya memecat Jeff Session dari jabatan jaksa agung mengatakan sebaliknya. Dia tahu, Demokrat bakal mendukung penyelidikan skandal pemilu 2016.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa dirinya terbuka untuk bekerja sama dengan Demokrat. Tapi, jika House of Representatives yang dikuasai Demokrat menyelidiki pemerintahannya, prospek kerja sama itu bisa terhalang.
BACA JUGA: Trump Panik, Pecat Jaksa Agung demi Lindungi Diri
"Mereka bisa memainkan permainan itu (penyelidikan, Red), tapi kami bisa bermain lebih baik," ujarnya seperti dilansir Reuters, Kamis (8/11).
Menurut dia, semua penyelidikan itu tak akan mengalami kemajuan. Trump siap membalas jika Demokrat menyelidikinya. Suami Melania itu bahkan mengatakan bisa memecat semua orang yang terlibat, jika memang menginginkannya.
BACA JUGA: Pembantaian di Bar Thousand Oaks, Awalnya Asap
"Saya bisa memecat semua orang sekarang juga," tambahnya. Namun, dia tak ingin melakukannya karena merasa tidak bersalah.
Pernyataan Trump dan berita pemecatan Sessions memang membuat Demokrat berang. Pemimpin oposisi di DPR Nancy Pelosi menyebut pemecatan Session adalah upaya mencolok untuk menghentikan pengusutan keterlibatan Rusia di pilpres AS.
BACA JUGA: Cekcok dengan Trump, Wartawan CNN Dicekal Gedung Putih
Dia mendesak jaksa agung yang baru, Matthew Whitaker untuk mengambil langkah serupa seperti Sessions, yaitu tak ikut campur tangan.
Beberapa politikus Republik juga satu suara dengan Demokrat. Mereka tak ingin penyelidikan yang dipimpin mantan Direktur FBI Robert Mueller itu berhenti.
"Mueller harus diizinkan untuk menyelesaikan penyelidikannya tanpa intervensi," tegas senator Susan Collins. Hal senada juga dilontarkan senator Republik Mitt Romney.
Pemecatan Sessions memantik reaksi dari publik. Kelompok aktivis yang menamakan diri MoveOn berencana menggelar aksi turun ke jalan serentak di penjuru negeri.
Mereka mengusung tema Nobody is Above the Law alias tak ada yang kebal hukum. Mereka menuntut Trump tak menghalangi penyelidikan atas keterlibatan Rusia di pilpres AS.
"Donald Trump telah memilih kroninya untuk mengontrol jaksa khusus yang menyelidiki hubungan Trump dan Rusia." Demikian bunyi pernyataan MoveOn di website-nya. (sha/c10/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seru! Trump Adu Mulut dengan Wartawan di Gedung Putih
Redaktur & Reporter : Adil