Kalau Pengin Berpolitik, Panglima TNI Diminta Lepas Jabatan

Sabtu, 07 Oktober 2017 – 18:42 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer Al Araf menyarankan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melepaskan jabatannya di militer bila ingin masuk ke dalam dunia politik.

Hal ini disampaikan direktur Imparsial tersebut dalam diskusi bertajuk "Politik bukan Panglima" di Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (7/10).

BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Dicap Mau Membuat Drama Politik

Dia mengatakan sejak era reformasi TNI tidak lagi berpolitik. Namun bukan berarti godaan-godaan untuk institusi TNI masuk ke dalam dunia politik tidak terjadi.

"Dalam setiap proses politik elektoral, 2004-2009, posisi Panglima TNI selalu dicoba untuk ditarik ke dalam wilayah politik. Bisa karena faktor internal panglimanya yang pengin masuk, atau faktor eksternal yang menarik dia untuk masuk," ucap Al Araf.

BACA JUGA: Panglima TNI: Jangan Meragukan Kesetiaan TNI Kepada NKRI

Soal lebih banyak mana faktor internal dibanding eksternal, pada Pemilu 2004, dia menilai faktor dari luar institusi TNI lebih dominan. Namun kalau ditanya sekarang ini ketika kepemimpinan Jenderal Gatot, pihaknya punya pendapat lain.

"Sekarang nampaknya lebih banyak faktor internal individual, bukan organisasional yang mecoba untuk mengambi ruang dinamika politik," katanya.

BACA JUGA: Fadli Bandingkan Elektabilitas Jokowi dengan Putin & Duterte

Dalam penilaiannya, mengacu faktor individual personal boleh saja siapa pun bertarung dalam politik, tetapi jabatan Panglima TNI itu jabatan yang bukan persoalan individual karena dia membawahi organisasional yang namanya TNI. Dan secara resmi TNI sudah tidak berpolitik.

"Dalam konteks itu, posisi jabatan Panglima TNI secara individual, kalua pengin berpolitk sebaiknya dia lompat ke dalam panggung politik, dan masuk dalam partai politik, atau menjadi kandidat parpol dan melepaskan jabatan sebagai Panglima TNI," saran Al Araf.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pendamping Jokowi, Hanura Masih Santai


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler