jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie tak sependapat bila sejumlah aksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang belakangan menjadi polemik, dianggap bukan manuver politik.
"Dengan segala hormat ya, kalau sampai dibilang gak berpolitik itu agak bingung saya," ucap Connie dalam diskusi bertajuk "Politik bukan Panglima" di Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (7/10).
BACA JUGA: Bila Terbukti Bersalah, Nikita Mirzani Siap Minta Maaf
Itu disampaikan Connie menyikapi pandangan tiga anggota DPR yang menilai Jenderal Gatot tidak sedang berpolitik dengan isu pembelian 5.000 pucuk senjata api. Ketikanya adalah anggota Komisi Bobby Rizaldi, politikus PKS M Nasir Djamil dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Connie menuturkan, tentara itu adalah manusia yang disempurnakan, karena tidak terikat dengan apa yang tidak diberikan kepada manusia sipil. Anggota TNI punya sumpah prajurit yang harus diikuti mulai dari dia dilantik jadi prajurit.
BACA JUGA: Panglima TNI: Jangan Meragukan Kesetiaan TNI Kepada NKRI
"Dan dia resign atau purnawirawan pun sumpah prajurit gak pernah dicabut. Kemudian ada Sapta Marga. Nah, sekarang kalau dilihat, tidak mungkin seorang Panglima
TNI dalam melakukan seautu tanpa perhitungan. Ada prinsip di tentara itu, seribu kali perang seribu kali menang," jelas pengamat kelahiran Bandung, 52 tahun lalu itu.
BACA JUGA: Habib Aboe: Kado Manis untuk Jenderal Gatot Saat HUT TNI
Karena itu dia menilai Jenderal Gatot telah memperhitungkan statemennya. Apalagi disampaikan di depan para purnawirawan TNI, dibilang informasinya A1 alias valid. Kemudian, dikatakan pula senjata itu ilegal.
"Itu menurut saya sesuatu yang dia mau membuat sebuah apa ya, drama politk, supaya ada kejadian," cetus analis yang menulis artikel tentang tantangan, kebutuhan dan masalah pembangunan postur dan kapasitas militer Indonesia di era reformasi. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gatot Nurmantyo dan Sofyan Djalil Masuk Radar Nasdem
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam