Kalaupun Saya Dirikan Partai, Bukan karena Balas Dendam

Senin, 15 Februari 2010 – 03:54 WIB
Soetrisno Bachir (kiri). (foto:mikekono.files.wordpress.com)

SEJUMLAH loyalis SB, sebutan populer mantan Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, mendorong pengusaha asal Pekalongan itu agar membentuk parpol baruBagaimana komentar SB menanggapi wacana tersebut? Berikut petikan wawancaranya.

Sejumlah kader muda potensial PAN yang dekat dengan Anda terpinggirkan dari kepengurusan Hatta Rajasa

BACA JUGA: Sikap Golkar Sudah Disampaikan ke SBY

Di antaranya, Teguh Juwarno (wakil ketua Komisi II DPR), Rizki Sadiq (ketua Barisan Muda PAN), dan Abdul Hakam Naja
Apa komentar anda?
Saya ini tidak pernah mengotak-ngotakkan orang sewaktu masih memimpin partai

BACA JUGA: Perempuan di Parlemen Harus Optimalkan Peran

Tidak ada kubu Soetrisno Bachir, Amien Rais, atau Hatta Rajasa
Saya tidak mau begitu, bahkan mewacanakan saja tidak pernah

BACA JUGA: Wajib Deklarasi sebagai Kader Demokrat

Waktu memimpin partai, saya memberikan kepercayaan kepada semua kader, tanpa memandang ini orang siapa.

Tapi, sebagian kalangan menilai, kesan adanya peminggiran itu terasa sekali dalam kepengurusan DPP PAN periode sekarang?
Kenyatan politiknya, orang-orang lain yang mengubu-kubukanItu bukan urusan sayaSaya tidak mau menjalani kehidupan, apakah sebagai pengusaha, sebagai pengurus partai, atau dulu saat di organisasi Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Red) hanya untuk membuat dosaMemusuhi teman itu kan berdosaDi parpol mungkin dianggap biasaTapi, saya tidak mau melakukan ituKarena itu, saya sudah berkeputusan untuk tidak di parpol.

Anda sudah memutuskan pensiun dari politikMasih terpikir untuk kembali berjuang melalui parpol?
Saya memang menyatakan tidak bersedia maju kembali dan duduk di kepengurusanSaya ingin kembali aktif di bisnis, melakukan kegiatan ekonomi mikro, mengembangkan spirit kewirausahaan di kalangan anak-anak muda dan mahasiswa, serta aktivitas pendidikanBagi saya, itu gerakan sosial politik jugaCuma tidak di parpolApakah suatu ketika nanti saya mau terjun di parpol, saya belum sampai ke situSekarang saya masih menekuni kegiatan-kegiatan tersebut tanpa dibatasi sekat-sekat partaiBebas menjadi manusia merdeka dan mandiri untuk memajukan bangsa ini.

Mulai ada suara dari bawah, terutama para loyalis Anda, agar mendirikan parpol baruApa komentar Anda?
Itu pandangan orang lainSekali lagi, saat meninggalkan PAN, saya tidak mau meninggalkan permusuhanKalau suatu ketika saya mau terjun ke parpol, yang mungkin itu mendirikan partai, itu juga niatnya bukan dalam rangka dendam, permusuhan, atau menampung kelompok sayaItu tidak ada dalam kamus hidup SBKalau saya mau mendirikan parpol, itu karena terpanggil untuk berkontribusi dalam perubahan bangsa Indonesia.

Jadi, bukan karena kecewa?
Saya tidak pernah mempunyai penilaian kelompok SB dipinggirkan, itu orang lain yang menilaiSelama memimpin PAN lima tahun, saya tidak pernah mengelompokkan orang-orangJangankan satu partai, partai lain pun saya tidak mau bermusuhanWaktu saya memimpin PAN, saya selalu menyerukan mari kita (antarparpol, Red) bersaing supaya lebih dicintai rakyatSaya tidak pernah berkampanye negatifUntuk apa menjalani kehidupan dengan membawa permusuhan.

Anda merasa kepengurusan Hatta Rajasa tidak akomodatif?
Kewenangan penyusunan kepengurusan sekarang memang berbedaWaktu saya dulu, saya memimpin formatur yang berjumlah 13 orang untuk menyusun kepengurusanAturan main sekarang, disusun Ketum DPP PAN terpilih (Hatta Rajasa) dan Ketua Umum MPP (Majelis Pertimbangan Pusat) DPP PAN Amien RaisJadi, itu konsekuensiOrang yang tidak terpilih merasa tidak diikutsertakan, lantas merasa kecewa, itu wajar saja.

Ngomong-ngomong, mengapa tidak menghadiri pelantikan kepengurusan Hatta Rajasa Selasa malam lalu (9/2) di Jakarta Convention Center?
Betul-betul, demi Allah, saya tidak diundangKalau mereka mengatakan sudah mengundang saya, itu terserahTapi, saya memang tidak diundang(priyo handoko/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurdin: Golkar Obyektif Tentukan Calon Gubernur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler