Kalbe Farma Investasi Pabrik Baru

Kamis, 07 April 2011 – 07:44 WIB

JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk, perusahaan farmasi swasta nasional tengah membangun pabrik obat kanker pertama seluas 3.800 meter persegi di kawasan industri Pulogadung, JakartaPerseroan menggelontorkan dana sedikitnya Rp 200 miliar.   

"Kami mentargetkan pabrik dapat beroperasi serta memenuhi kebutuhan masyarakat pada 2013," kata Deputi Direktur Ethical PT Kalbe Farma Tbk, Joni Fauzi di Jakarta, Rabu (6/4)

BACA JUGA: Salim Ivomas Naik ke Bursa



Joni mengatakan, PT Kalbe Farma Tbk selama ini memasok 18 varian obat kanker ditambah sejumlah nutrisi bagi pasien kanker yang beberapa diantaranya hasil produksi sendiri bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UI dan RS Kanker Darmais.   

Menurutnya, 18 obat kanker saat ini masih diimpor dalam bentuk utuh
Diharapkan dengan berdirinya pabrik di Pulogadung akan dapat mengurangi harga obat 30 sampai 50 persen

BACA JUGA: Investasi Indonesia Disoroti Pangeran Inggris

"Pabrik di Pulogadung menggunakan teknologi tinggi  (padat teknologi) mulai dari produksi obat sampai dengan kemasan sehingga akan mengurangi biaya produksi," jelas Joni.   

Dia menambahkan saat ini pembangunan pabrik masih mengurus registrasi, negosiasi dengan pemilik barang berkaitan dengan beralihnya impor dari barang utuh menjadi bahan baku
"Kalbe sudah lebih dari 10 tahun turut membantu pasien-pasien kanker bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan PT ASKES, kehadiran pabrik ini akan memberikan terobosan dalam memerangi penyakit ini," tutur Joni.    
Nilai investasi pembangunan pabrik itu antara Rp150 sampai dengan Rp200 miliar, diharapkan dalam waktu lima tahun setelah pabrik beroperasi sudah kembali modal

BACA JUGA: Ambil Dana IPO untuk Beli Kapal

Terkait bahan baku, Direktur Pemasaran Ethical PT Kalbe Farma Tbk, Michael Buyung mengatakan sepenuhnya bahan baku pabrik masih didatangkan dari Eropa dan Amerika Latin

"Indonesia saat ini belum memiliki industri hulu untuk kebutuhan pabrik obat kanker karena dianggap tidak ekonomis, produksinya harus untuk konsumsi besar," kata MichaelDia mengatakan, saat ini kebutuhan obat kanker lokal di Indonesia mencapai Rp800 sampai dengan Rp1 triliun per tahun.

Lebih jauh dijelaskan pabrik ini nantinya akan memproduksi obat kanker meliputi oral maupun injeksi dengan harga yang terjangkau dibandingkan saat iniBahkan saat ini sudah ada obat kanker yang disebut targeted theraphy yang memungkinkan pengobatan dapat langsung ke sumber penyakit sayangnya harganya masih sangat mahal.   

"Umumnya harga obat kanker sekitar Rp900 ribu, namun targeted theraphy biayanya bisa 7 kali lipatSementara obat ini harus disuntik enam kali siklus selama dua sampai tiga minggu," kata MichaelMenurutnya, saat ini Kalbe tengah melakukan pendekatan kepada ASKES agar obat ini dapat terjangkau(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Kaji Stop Debt Collector


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler