Kalbe Farma Investasi Rp 180 Miliar

Jumat, 20 Mei 2011 – 08:59 WIB

JAKARTA - Penderita kanker kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan pengobatan dengan efek samping yang minimal dibandingkan dengan pengobatan konvensional seperti kemoterapiPasalnya, PT Kalbe Farma Tbk saat ini tengah menjajaki kemungkinan memasukkan obat targeted therapy dalam daftar Asuransi Kesehatan (Askes).

Direktur Innogene Kalbiotech PT Kalbe Farma Tbk, Rikrik Ilyas di Jakarta, Kamis (19/5) menerangkan targeted therapy adalah obat kanker yang mampu mengurangi efek samping terhadap penderita karena obat langsung menuju kepada sasaran yakni sel-sel kanker

BACA JUGA: Morowali Menyala 24 Jam

Masalahnya obat targeted therapy selama ini baru dimanfaatkan oleh kalangan tertentu karena harganya yang relatif mahal.

Menurut Guru Besar Imunopatologi dari Universitas Indonesia Dr
Santoso Cornain DSC, biasanya obat kanker memiliki efek samping seperti anemia, rambut rontok, mual dan diare

BACA JUGA: Biofarmaka untuk Sektor Riil

Maka penggunaan targeted therapy dapat mengurangi efek samping tersebut
“Sesuai namanya "targeted therapy" maka yang diserang hanya sel-sel kanker saja, tidak seperti obat kanker konvensional yang selain menyerang sel yang terkena kanker juga menyerang sel yang masih sehat,” ujarnya.

PT Kalbe Farma Tbk sendiri melalui divisi biopharmaceutical terus mengembangkan dan menyempurnakan obat dan diagnostik yang mampu meminimalisir (mengurangi) efek samping bagi penderita kanker

BACA JUGA: Elsa Meja Hijaukan Bank Mega

"Kami memiliki unit Innogene Kalbiotech yang berkedudukan di Singapura khusus melakukan riset pengembangan obat kanker yang mampu mengurangi efek samping," kata Rikrik.

Rikrik mengatakan keberadaan perusahaan di Singapura karena negara ini memberikan potongan pajak sampai dua kali lipat terhadap biaya penelitian untuk obat-obat kanker yang dihasilkanMenurut Rikrik Kalbe telah menginvestasikan sekitar Rp 180 miliar untuk pengembangan obat & alat diagnostik untuk penyakit kanker yang saat ini telah memasuki tahun ke delapanSebagian dari dana tersebut sekitar Rp 60 miliar dipergunakan untuk mendirikan institusi2 riset bioteknologi seperti Stem Cell & Cancer Institute dan Kalgen (Kalbe Genomics) Laboratory.

Berkat kontribusi dalam penyediaan obat-obatan kanker, belum lama ini Frost & Sullivan memberi penghargaan sebagai 2010 Asia Pacific Frost & Sullivan Emerging Company of the Year in OncologyInnogene diberi penghargaan sebagai pemain baru yang memiliki visi strategis sehingga berhasil bertumbuh dengan baik mengatasi berbagai tantangan yang biasa dihadapi pemain-pemain kecilMelalui penghargaan itu, Rikrik mengaku Frost and Sullivan mengakui kemampuan Innogene dalam mengidentifikasi produk yang unik yang dipadukan dengan pelayanan yang berani untuk mengisi pasar dengan potensi besar dan pada akhirnya berhasil mengatasi berbagai tantangan sehingga berhasil membawa produk menembus pasar.

Sementara itu DrHera Novianti ahli di bidang biologi molekular mengatakan, beberapa penderita kanker disebabkan karena membawa gen dari orang tuanyaSehingga pemberian obat kanker tidak dapat disamakan dan harus disesuaikan dengan genetik seseorang.

Hera mengatakan, Kalbe Genomic Laboratory memiliki laboratorium untuk memeriksa gen seseorang agar pemberian obat kanker dapat efektif kepada sasaran dengan biaya berkisar Rp 500 ribu sampai dengan Rp3,5 jutaBiaya ini masih bisa diperkecil bagi peserta Askes, karena pemeriksaan gen ini telah masuk program Askes"Namun yang paling penting dari semuanya itu, masyarakat diharapkan menggiatkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat agar terhindar dari penyakit kanker," tutup Santoso(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Targetkan Kredit Rp 65,47 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler