jpnn.com, JAKARTA - Sepanjang 2021, perjuangan para tenaga honorer untuk mendapatkan status aparatur sipil negara (ASN) PPPK benar-benar diuji. Mereka diuji kesabaran oleh pemerintah.
JPNN.com mencatat 12 pimpinan honorer yang gencar memperjuangkan nasib mereka dengan pembawaan berbeda-beda.
BACA JUGA: Calon PPPK Mengaku Bingung Soal Pengisian DRH, BKN Menjawab Begini
Ada yang meledak-ledak, lugas, kalem, dan mellow. Siapa saja mereka? Berikut daftar namanya:
1. Riyanto Agung Subekti
BACA JUGA: PGRI: Guru & Tendik Harus Mendapatkan Afirmasi PPPK 100 Persen, Prioritaskan Masa Pengabdian
Ketum DPP Forum Honorer Tenaga Teknis Administrasi K2 (FHTTA-K2) ini selalu meledak-ledak saat mengkritisi kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah honorer.
Yang paling disorot adalah tidak terakomodasinya tenaga teknis administrasi selama 8 tahun terakhir. Dia juga blak-blakan menyebut ada indikasi kecurangan dalam seleksi CPNS 2013 dan PPPK 2021.
BACA JUGA: Calon PPPK Kantongi NIP Januari 2022, SK & TMT kapan? Simak Penjelasan BKN
2. Eko Mardiono
Ketua Korwil Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) ini juga lantang mengkritisi pemerintah dalam penyelesaian masalah honorer K2.
Arek Suroboyo ini menolak honorer digiring menjadi PPPK karena dianggap seperti kotak obat yang hanya dibutuhkan sewaktu-waktu.
Eko juga gencar menyoroti seleksi PPPK guru tahap 1 karena banyak honorer K2 tersingkir oleh peserta nonguru.
3. Heti Kustrianingsih
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) ini meski forumnya baru seumur jagung, tetapi langsung dikenal.
Dalam dua bulan ini dia sudah dua kali memimpin aksi unjuk rasa, walaupun massanya tidak banyak. Prinsipnya jika Allah SWT berkehendak satu suara bisa mengubah segalanya.
Heti, guru honorer asal Kota Cilegon ini juga bergaya lugas, berani, dan agresif. Tidak kenal rasa takut, fighting spirit-nya kuat, dan sangat percaya diri.
4. Andi Melyani Kahar
Ketua Forum Honorer K2 Sulawesi Tenggara ini sosok pejuang honorer yang sangat bersemangat, berani, dan blak-blakan.
Setiap kali melontarkan kritikan kepada pemerintah, kalimat yang disampaikan sangat tajam.
5. Sigid Purwo Nugroho
Pengurus pusat GTKHNK35 yang gencar menyuarakan status PNS. Walaupun seorang aktivis, tetapi caranya mengkritisi pemerintah lebih lembut tanpa meninggalkan substansi aspirasi. Lebih mengutamakan diskusi dan lobi-lobi.
6. Rizki Safari Rakhmat
Ketua Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional ini dikenal sebagai aktivis yang vokal mengkritisi pemerintah.
Guru muda ini, yakni masih usia 29 tahun, pembawaannya kalem. Namun, kritikannya tajam, setajam silet. Solusinya akurat karena lewat analisis mendalam.
7. Raden Sutopo Yuwono
Ketum DPP Forum Honorer Non-kategori Dua Indonesia (FHNK2I) PGHRI ini menempatkan posisi netral. Pembawaannya kalem dan selalu terkendali dalam bersikap.
Ketika rekan-rekannya protes soal masalah rekrutmen PPPK guru tahap 1 dan 2 yang penuh masalah, Sutopo berusaha tenang.
Dia juga selalu meminta pengurus dan anggotanya menahan diri serta selalu sabar dalam berjuang meraih cita-cita.
8. Musbihin
Ketua Paguyuban GTT/PTT Kabupaten Kebumen ini punya pembawaan kalem. Mudah mellow ketika berbicara soal nasib guru honorer yang terdepak oleh guru swasta saat tes PPPK guru tahap 2.
Punya sifat welas asih sehingga memilih tidak ikut seleksi PPPK tahap 2 agar tidak melukai guru di sekolah induk.
9. Nur Baitih
Ketua Forum Honorer K2 DKI Jakarta termasuk pejuang yang vokal. Namun, masih bisa mengendalikan diri ketika mengkritik pemerintah.
Pembawaannya tenang, tetapi tegas. Gampang mellow ketika melihat honorer K2 sepuh gagal di seleksi PPPK tahap 1 dan 2.
Begitu juga saat tenaga teknis administrasi belum diberikan kesempatan ikut tes PPPK, dia meradang.
10. Nurul Hamidah
Ketua DPP Forum Honorer Non-kategori Indonesia Persatuan Guru Honorer Negeri Indonesia (FHNK2I PGHRI) dikenal tegas, sangat vokal, tetapi juga mudah mellow.
Ketika banyak rekan seperjuangannya tidak lulus seleksi PPPK guru tahap I dan 2, Nurul tidak kuasa menahan tangisnya.
11. Titi Purwaningsih
Dewan Pembina Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) ini sudah malang melintang di dunia perjuangan honorer.
Namanya cukup dikenal di kalangan para pejabat BKN, KemenPAN-RB, dan politikus.
Walaupun sudah menjadi guru PPPK, Titi tetap melontarkan kritikan tajam untuk memperjuangkan nasib rekan-rekannya yang belum berhasil menjadi ASN.
Titi dikenal vokal, berani, lugas, dan pantang menyerah. Sudah beberapa kali memimpin aksi demo di depan Istana Merdeka, bahkan sampai "menginap" di jalanan lokasi unjuk rasa.
Namun, Bu Titi juga sosok perempuan yang mellow. Pernah menumpahkan air matanya di Senayan, saat audiensi dengan sejumlah anggota DPR.
Hingga kini masih dia menjadi tempat curhat para honorer K2.
12. Dudi Abdullah
Pengurus PHK2I Kabupaten Garut ini satu-satunya guru honorer K2 yang diundang khusus Mendikbudristek Nadiem Makarim membahas masalah rekrutmen PPPK guru tahap I.
Dudi dikenal kritis, tetapi pembawaannya kalem. Dia juga dikenal sebagai raja demo, tetapi tetap berupaya menempuh jalan negosiasi. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad