jpnn.com - BEBERAPA hari lagi, Chinese New Year bakal tiba. Menjelang perayaan tersebut, tak sedikit yang berburu pakaian.
Busana khas Imlek identik dengan warna merah, emas, dan motif bunga peony. Potongannya pun umumnya pas badan dan berkerah tinggi.
BACA JUGA: Sensasi Musim Dingin di Jepang, Harry Potter dari Nippon
Tak sedikit yang ingin mengenakan busana dengan model cheongsam di kesempatan lain. Irene Soegianto, lulusan jurusan Fashion DesignFIDM Los Angeles, AS, menjawab keinginan tersebut. Dia menyiapkan busana yang memungkinkan dipergunakan di segala acara.
Pilihan Irene jatuh pada two-pieces perpaduan warna koral dan biru. Lebih kalem dan feminin, tetapi tetap terasa Imlek. Kerah leher yang biasanya terasa mencekik dimodifikasi lebih rendah dan lemas. Bawahannya tetap menggunakan corak bunga, yakni rose.
BACA JUGA: Sensasi Musim Dingin di Jepang, Serasa Dalam Dunia Dongeng
Motif serupa dipilih Yushi Gunawan. Perempuan yang tengah hamil anak ketiga itu memilih dress mini bermotif mawar. Potongannya mirip cheongsam, namun dengan rok flare. ’’Kalau gerak lebih nyaman. Bahannya juga nggak panas,’’ komentarnya.
Bahan jacquard dan sutra satin yang dipakai membuat potongan dress tampak tak berbeda, tapi tidak mengesampingkan kenyamanan pemakainya.
BACA JUGA: Antara Hijab dan Budaya K-POP di Amerika
Lain lagi Vindy Hartanto. Ibu muda itu sering kurang percaya diri jika mengenakan cheongsam. Sebab, badannya tampak berisi. Pilihannya jatuh pada atasan dengan potongan kimono. Roknya pun tidak memeluk tubuh, namun lebih longgar. ’’Lebih nyaman. Badan juga tidak terlihat ndut,’’ ucap Vindy, lantas tersenyum.
Motif dan potongan yang terinspirasi pop culture Asia Timur membuat cheongsam modifikasi lebih fleksibel. Bisa dipakai di event selain Imlek.
’’Yang two-pieces juga bisa dipadupadankan dengan jinsatau kaus untuk kesan kasual,tapi nggak pasaran,’’ ujar Irene. (fam/c19/nda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bincang Hukum: Marah Ketika Foto Cap Selingkuh Itu Indah Disebar
Redaktur : Tim Redaksi