jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengatakan, instruksi dari pemerintah untuk menutup masjid sementara waktu menyikapi wabah virus corona COVID-19, bukan berarti umat muslim meninggalkan masjid.
Menurut Habib Rizeq, masjid tetap harus dijaga dan dirawat agar tetap bersih.
BACA JUGA: Lagi, Bu Retno KPAI Memberi Saran untuk Bapak Ibu Guru
“Setiap hari marbut tetap menjaga keamanan dan kebersihan masjid. Marbut juga memastikan masjid tertutup untuk umum agar tidak banyak kumpul sehingga terjaga social distancing sesuai petunjuk medis,” kata Habib Rizieq dalam imbauannya, Rabu (25/3).
Habib Rizieq juga meminta agar setiap hari muazin tetap mengumandangkan azan seperti biasa tanpa ada perubahan.
BACA JUGA: Respons Ikatan Guru Indonesia atas Penghapusan UN 2020
“Kecuai seusai azan langsung ditambah seruan asholaatu fii buyuutikum dua kali yang artinya salatlah di rumah masing-masing,” sambung imbauan tersebut.
Kemudian, marbut dan muazin tetap melaksanakan salat berjemaah di masjid tanpa mengundang orang lain.
BACA JUGA: Ada Peluang Perpres Penggajian PPPK Segera Terbit
Keduanya pun harus tetap menjaga social distancing menghindari potensi sebaran virus corona.
Selanjutnya, bagi pengurus masjid harus memantau keadaan masjid setiap hari. Apabila muazin dan marbut ada yang berhalangan, maka harus disiapkan penggantinya.
Terakhir, setiap hari baik pengurus, marbut, hingga muazin harus bergantian memberikan pengumuman tentang pencegahan corona.
“Boleh gunakan toa masjid untuk pengumuman pencegahan wabah corona dan memperdengarkan bacaan Alquran, zikir, istigfar, doa dan selawat agar masyarakat bisa mengikuti di rumah masing-masing,” tambah Habib Rizieq.
Sekretaris Umum FPI Munarman membenarkan adanya imbauan dari Habib Rizieq yang berada di Arab Saudi.
“Benar itu adalah imbauan dari Habib Rizieq,” kata Munarman, Rabu (25/3). (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan