Kali Ini Latihan Persebaya Tampak Berbeda

Sabtu, 28 Oktober 2017 – 08:56 WIB
Dimas Galih. Foto: Angger Bondan/dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Para pemain Persebaya Surabaya tetap melakukan latihan rutin di Lapangan Polda Jatim, Surabaya.

Namun, latihan kemarin nampak ada satu yang berbeda. Para penjaga gawang melakukan metode latihan tidak seperti biasanya.

BACA JUGA: Jeda Terlalu Panjang Ganggu Ritme Permainan Persebaya

Pelatih kiper Miftahul Hadi memberi dua porsi latihan teknik yang berbeda kepada tiga kiper Miswar Saputra, Dimas Galih, dan Samuel Reimas.

Pertama, dia menggunakan bola tenis. Bola itu dilempar atau terkadang juga dipukul oleh Hadi dari dalam kotak penalti yang kemudian harus ditepis oleh para kiper.

BACA JUGA: Isi Liburan, Pemain Persebaya Nonton Video Pertandingan

Luas gawang yang harus disterilkan oleh kiper pun hanya sekitar dua meter saja. Tak lupa, jaring gawang di belakangnya ditutup dengan terpal agar bola tidak terlempar jauh.

Dengan ukuran bola tenis yang kecil dan pergerakan bola yang lebih cepat, dipaksa untuk bisa menghalaunya.

BACA JUGA: Akurasi Pemain Persebaya Surabaya Makin Oke

Lalu, yang kedua Hadi menaruh terpal di atas kotak penalti. Di atasnya diisi air seolah menghasilkan genangan. Untuk kali ini, pelatih kiper 51 tahun itu menggunkan bola sepak.

Dia mengarahkan bola tendangannya secara random sehingga kiper melatih kemampuan refleknya.

Itu terlihat tidak mudah bagi kiper. Menurut Hadi, meski bola tidak sampai mengenai air karena hanya melewati atasnya, kecepatannya bertambah. Selain itu, cipratan air juga akan membuat bola semakin licin.

“Kiper dipaksa untuk bisa menyelamatkan tendangan. Antisipasinya harus cerdas karena dengan kondisi itu (cepat dan licin, Red), jadi lebih sulit menangkap bola. Tapi selain itu, saya juga mempersiapkan latihan air itu kalau di pertandingan nanti ada genangan. Ini kan sudah mau masuk musim hujan. Jadi, kami juga sedia payung sebelum hujan,” terang mantan pelatih kiper Persela Lamongan dan Persegres Gresik United itu.

Di sisi lain, sambung Hadi, sebenarnya dirinya punya banyak program latihan untuk para penjaga gawang.

“Tapi saya juga harus jeli ngasih latihan. Target yang tercapai dengan latihan bagaimana. Kalau bola seharusnya bisa masuk tapi kiper menyelematkan itu luar biasa. Semua kiper menunjukkan peningkatan yang bagus,” imbuh Hadi.

Hasil dari latihan itu sudah terlihat kala para pemain Persebaya melakoni sesi finish touch. Saat gawang tanpa kiper, Rendi Irwan dkk dengan mudah menceploskan bola setelah menerima umpang silang dari samping. Namun, begitu kiper berada di bawah mistar, tak banyak yang bisa mencetak gol.

Hanya lima pemain yang mampu menceploskan bola. Mereka adalah Mei handoko Prastiyo, Nerius Alom, Oktafianus Fernadon, M. Syaifuddin, dan Irfan Jaya.

Sang kiper utama Miswar pun hanya kebobolan sekali akibat gol yang lahir dari kaki Pras –sapaan akrab Mei Handoko Prastiyo.

Bagi Miswar, latihan teknik penyelematan yang diterimanya itu membuatnya punya reflek yang semakin cepat.

Terutama saat memasuki penyelamatan bola saat melewati genangan air. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kiper jika cuaca sedang hujan.

“Kalau saya pribadi, saat ada genangan di depan gawang saya harus berani maju untuk mengamankan. Karena bola yang menggelinding tidak semulus biasanya. Sangat mungkin berubah arah. Dengan kondisi itu, kiper memang harus berani untuk mengambil risiko,” ungkap kiper setinggi 183 cm itu. (dit)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Persebaya Tetap Latihan, Asah Kemampuan Finishing


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler