Kali Pertama Gemetar Saat Mengoperasi

Senin, 26 April 2010 – 03:57 WIB
Ayah Ramdan, Bambang Sutondo Winarno (kiri) dan Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan (kanan) (foto frizal/jp)

Kali Pertama Gemetar Saat Mengoperasi

TRANSPLANTASI hati terhadap Ramdan Aldil Saputra bukan hanya menjadi yang pertama di SurabayaHal tersebut juga pengalaman pertama bagi seluruh dokter dan perawat RSUD dr Soetomo yang Sabtu (24/4) lalu mengoperasi anak bungsu pasangan Bambang Sutondo Winarno-Sulistyowati itu.
   
Pengalaman pertama tersebut membuahkan banyak cerita menarik di dalam bilik operasi

BACA JUGA: Kemajuan Ramdan Lebihi Perkiraan

Sekalipun sudah seperti makanan sehari-hari, melangkah ke ruang operasi untuk melakukan transplantasi hati ternyata menimbulkan sensasi tersendiri bagi para dokter yang sudah sarat pengalaman itu.
   
"Selama hidup, saya ngoperasi orang itu nggak pernah gemeter
Baru kemarin itu hati ini rasanya nderedeg (deg-degan, Red),? kata dr Poerwadi SpB SpBA, ahli bedah anak yang juga menjadi koordinator tim liver transplant RSUD dr Soetomo

BACA JUGA: FEATURE : Masuk Tegap, Keluar Dipapah


   
Padahal, Poerwadi termasuk ahli bedah senior di rumah sakit milik pemprov Jatim itu
Sehari-hari, dia menjabat sebagai Kepala Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo

BACA JUGA: Kisah Sukses Cangkok Liver Pertama di Surabaya

Sebelum mendalami transplantasi liver di Oriental Organ Transplant Center (OOTC), Tianjin, Tiongkok, dia juga pernah belajar cangkok hati di Groningen, Belanda
   
Lantas, apa yang membuat Poerwadi merasa gemetaran? Jawabannya adalah rasa tanggung jawab yang besar untuk membuat transplantasi liver pertama di Indonesia Timur itu berhasilMaklum, peran Poerwadi cukup krusialBersama dr IGB Adria Hari Astawa SpB SpBA dan dr Kustiyo Gunawan SpB SpBA, dia bertugas mengangkat liver Ramdan yang rusak akibat kelainan atresia bilier.
   
"Dilihat orang se-Indonesia itu ternyata bebanApalagi, saya harus menyiapkan segalanyaRasanya, tekanan-tekanan sebelum operasi itu kemarin (Sabtu, Red) sampai ke puncak,? ungkap Poerwadi.
   
Sebagai koordinator tim, Poerwadi sudah sangat sibuk sejak berbulan-bulan sebelum operasi digelarBahkan, sebelum tim liver transplant RSUD dr Soetomo berangkat ke Tianjin untuk mendalami transplantasi hatiDia harus memastikan segala persiapan beresMulai pengadaan obat-obatan, sampai mengkoordinir peralatan operasi yang sebagian harus didatangkan dari luar negeri.
   
Kendati demikian, tekanan berat itu menurut Poerwadi justru membuat tekadnya untuk menyukseskan operasi makin kuatSelama hampir enam jam melakukan pengangkatan terhadap liver Ramdan, Poerwadi mengaku sama sekali tak merasa lelahYang dia pikirkan hanya bagaimana agar operasi berhasil.
   
Ketegangan juga merambatinya pada detik-detik pengangkatan liver RamdanDia juga deg-degan ketika tim dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) khusus untuk memeriksa aliran darah pada pembuluh darah Ramdan setelah liver baru terpasang
   
Namun, semua ketegangan itu cair saat operasi berakhir?Waktu lepas liver, baru terasa capeknyaSetelah tahu hasil USG bagus, rasa gemetaran tadi tertebusRasanya itu plong, tapi ya belum benar-benar legaKan Ramdan masih pemulihan,? ungkapnya.
   
Perasaan tegang juga sempat dialami oleh dr Elizeus Hanindito SpAn-KIC?Paling tegang itu pada waktu melepas klem (alat untuk menjepit pembuluh darah Ramdan yang dipotong setelah livernya diangkat, Red) setelah liver yang ditransplan tersambung,? kata spesialis anastesi itu.
   
Perasaan campur aduk itu dirasakan Hanindito karena apa pun yang terjadi setelah klem dilepas menjadi penentu kehidupan RamdanPelepasan klem tersebut berpengaruh besar terhadap sirkulasi darah bocah ituJika penyambungan pembuluh darah tidak tepat, tekanan darah dan denyut nadi Ramdan bisa mendadak dropBahkan, bisa berhenti jantungnya.
   
Sebagai spesialis anastesi, tanggung jawab Hanindito adalah menanggulangi gangguan apa pun yang muncul berkaitan dengan respons tubuh RamdanDia harus selalu siap dengan obat-obatanJika jantung Ramdan butuh dipacu, dia harus siap memberikan adrenalinKalau nadi atau jantung Ramdan melambat, dia juga harus siap memacu keduanya
   
Sama seperti Poerwadi, Hanindito merasa bahwa ketegangan itu merupakan akumulasi dari ketegangan dalam masa persiapan operasiJika ada perubahan kecil saja dalam rencana, seluruh anggota tim pasti langsung merasa tegang?Tapi, ketegangan itu tidak banyak berpengaruh saat operasiKan alat kami lengkapJadi, segala kemungkinan sudah diprediksi,? katanya. 
   
Momen-momen yang membuat keringat bercucuran selama operasi juga dialami tim yang bertugas memotong liver SulistyowatiProses pemotongan liver itu tak bisa serta-merta dilakukanProsedur yang tanggung jawabnya berada di pundak dr Vicky Sumarki Budipramana SpB KBD dan dr Iwan Kristian SpB KBD itu beberapa kali tersendat.
   
Permasalahannya bukan pada masalah dalam liver sang donor, atau kendala alatNamun, karena baru pertama kali melakukan, Iwan dan Vicky harus sering berkoordinasi dengan advisor dari OOTC untuk menentukan bagian mana yang dipotongMaklum, liver merupakan organ dengan banyak pembuluh darahSehingga, pemotongannya harus benar-benar seksama, agar tidak ada pembuluh darah penting yang terpotong.
     
"Seumpama kami salah, (organ) ini akan matiTidak ada gunanyaKita motong pembuluh darah terlalu banyak, sisa livernya akan kurang, dan pembuluh darahnya nggak cukup,? kata Vicky kepada Jawa Pos kemarin.
     
Butuh waktu sekitar setengah jam untuk menentukan bagian mana yang akan dipotongDua ahli bedah digestif dewasa itu harus mempertimbangkan foto-foto dari hasil CT-Scan, serta pemeriksaan kolangiografi yang dilakukan sebelumnyaUntung, tidak ada kesalahan dalam pemotongan itu?Hasilnya bagusVolumenya persis sama dengan yang diperlukan Ramdan,? kata Iwan
     
Salah satu hal yang membantu menguatkan para dokter itu selama operasi adalah kerjasama tim yang solidSepanjang operasi, mereka saling mengingatkan dan mengisiDr Arie Untariani SpAn KIC, misalnyaMeskipun dia spesialis anestesi, namun tetap bisa memberi masukan ke dokter spesialis lain.  "Jadi, selama operasi, anggota tim saling memberi masukan dan mengingatkanTujuannya, agar operasi ini berjalan baik," tambahnya(rum/ai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kendalikan Mobil dengan Mata, Tanpa Stir


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler