Kalimat-kalimat Terkenal Mandela

Jumat, 06 Desember 2013 – 15:27 WIB

jpnn.com - JOHANNESBURG- Selama puluhan tahun, Nelson Mandela tak kenal lelah memperjuangkan kesamaan hak warga kulit hitam. Dalam perjalanannya tersebut, banyak kalimat terkenal yang meluncur dari pria yang karib disama Madiba itu. Berikut beberapa kalimat terkenal Mandela seperti dilansir AP, ABC News dan AFP.

“Selama hidup saya, saya selalu menggunakan waktu dan tenaga untuk memperjuangkan warga Afrika. Saya bertarung melawan dominasi kulit putih. Saya menyimpan mimpi tentang demokrasi dan kebebasan sosial di mana semua orang bisa hidup berdampingan dalam harmoni. Itu adalah situasi ideal yang saya inginkan. Namun, Tuhan, itu adalah hal yang saya persiapkan ketika saya mati,” ujar Mandela pada pernyataannya dari dermaga dalam pembukaan kasus pembelaannya di sidang Rivonia 1964 silam.

BACA JUGA: Mandela Muda Jago Rontokkan Hati Wanita

“Biarkan aspirasi kita semua membuktikan Martin Luther King Jr telah benar, ketika dia mengatakan bahwa manusia tidak bisa lagi terikat secara tragis pada tengah malam tanpa bintang, rasisme dan perang. Biarkan upaya kita semua membuktikan bahwa dia tidak hanya seorang pemimpi ketika dia berbicara tentang keindahan persaudaraan sejati dan perdamaian yang lebih berharga dari berlian, perak atau emas. Mari masuki fajar baru,” kata Mandela saat menerima Nobel Perdamaian 1993 silam.

“Kami semua memasuki dunia baru untuk negara kami dan semua warganya. Hari ini kami tidak merayakan kemenangan partai, namun kemenangan untuk semua rakyat Afrika Selatan,” ujar Mandela ketika memenangi pemilu Mei 1994 silam.

BACA JUGA: Warga Bunyikan Vuvuzela di Depan Rumah Mandela

“Waktu untuk menyembuhkan luka sudah datang. Momen untuk membangun jembatan yang sudah memisahkan kita semua telah datang. Momen untuk membangun kini ada di tangan kami,” terang Mandela dalam penobatan sebagai Presiden Afsel, Mei 1994 silam.

“Tidak ada satupun orang yang lahir untuk membenci sesamanya hanya karena warna kulit, latar belakang atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci. Jika mereka dapat belajar untuk membenci, mereka dapat diajarkan untuk mencintai. Karena cinta datang lebih alami ke jantung manusia daripada kebalikannya,” tulis Mandela dalam autobiografinya yang berjudul Long Walk to Fredom pada 1994 silam.

BACA JUGA: Ini Reaksi Dunia Atas Wafatnya Mandela

“Orang yang berani bukanlah orang yang tak punya rasa takut.  Tetapi orang yang bisa menaklukkan rasa takutnya,” ujar Mandela di bukunya Long Walk to Freedom pada 1994.

“Kita ingat masa lalu kita yang mengerikan sehingga kita bisa menghadapinya, untuk mengampuni di mana pengampunan diperlukan, tanpa melupakan untuk memastikan bahwa tidak pernah lagi ada kebiadaban yang memisahkan kita. Dan juga untuk membasmi warisan yang mengintai berbahaya sebagai ancaman untuk demokrasi kita,” kata Mandela pada 1999 silam.

“AIDS bukan hanya sebuah penyakit. Itu merupakan sebuah isu kemanusiaan. Penyakit itu menyerang semua usia, namun lebih pada anak muda. Demi mereka semua dan masa depan kita, kita harus bertindak, bertindak, bertindak sekarang juga,” kata Mandela dalam sebuah konser di Green Point Stadium, Cape Town, November 2003 silam. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Fakta Mengejutkan Mandela


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler