jpnn.com - BANJARMASIN - Arah sektor usaha di Kalsel saat ini masih berdasar pada pengolahan sumber daya alam. Terutama pada sektor pertambangan dan perkebunan.
Akibatnya, sumber daya alam di Kalsel saat ini terus dieskploitasi. Karena itu, Pemprov Kalsel menilai bahwa paradigma tersebut harus diubah. Yakni dari daerah yang mengandalkan sumber daya alam menjadi daerah industri.
BACA JUGA: Naskah Soal US Tak Dijaga
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengungkapkan, Kalsel sebaiknya tidak hanya menjadi daerah penghasil bahan baku semata, tetapi juga bisa mengolah dan menjadi daerah industry sehingga bisa menjual bahan jadi.
“Program Pemprov Kalsel sedang berusaha mengubah paradigma tersebut. Sehingga barang yang keluar dari Kalsel ini merupakan bahan sudah jadi dan tidak hanya menjual bahan mentah,” ujarnya.
Pemerintah akan mendorong dunia usaha sektor industri pengolahan bahan baku tersebut untuk menginvestasikan pembangunan industri pengolahan. Dengan begitu nantinya sumber daya tersebut akan diolah di daerah dan baru dipasarkan ke luar Kalsel.
BACA JUGA: Diduga Putus Cinta, Siswa SMK Gantung Diri
Salah satunya saat ini telah berdiri industri pengolahan minyak kelapa sawit dan pengolahan biji besi sebagai implementasi dari rencana industrialisasi daerah.
Salah satunya adalah untuk mengikuti aturan dari pemerintah mengenai kewajiban mengolah menjadi bahan jadi sebelum dijual ke luar.
BACA JUGA: Pemkot Bakal Beli Rumah Tempat Lahir Bung Karno
Sebagai salah satu daerah penghasil mineral, Kalsel juga akan sangat terdampak atas aturan baru ini. Kalsel memiliki potensi bahan mineral yang cukup melimpah seperti biji besi, nikel dan krom.
Kalsel juga cukup mendapatkan imbas positif dari potensi mineral selama ini, dimana neraca perdagangan pada semester terakhir 2013 menempatkan bahan mineral sebagai pendapatan urutan ketiga terbesar setelah pendapatan dari batubara dan kelapa sawit.
Berdasarkan data statistik, penyumbang devisa ekspor terbesar ketiga di Kalsel adalah mineral, di mana untuk November 2013 tercatat nilainya mencapai US$ 21,79 juta. (mrn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Jam Terapung di Laut, Kapolres Buton Diselamatkan Nelayan
Redaktur : Tim Redaksi