Kalung Antivirus Corona Jadi Ejekan, Fahri Hamzah Bela Kementan

Selasa, 07 Juli 2020 – 17:17 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: dokumentasi pribadi for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengomentari polemik tentang kalung antivirus corona buatan Kementerian Pertanian (Kementan).

Pada saat banyak pihak mencibir kalung penangkal COVID-19, Fahri justru mengajak semua pihak memberikan kesempatan kepada kementerian pimpinan Syahrul Yasin Limpo itu melakukan riset lebih mendalam.

BACA JUGA: Kalung Antivirus vs Vaksin COVID-19, Persaingan Positif, Bukan Klenik

"Temuan tersebut tidak boleh menjadi bahan ejekan, karena bisa saja vaksin ditemukan di Indonesia yang memiliki jutaan tanaman herbal," kata Fahri melalui layanan pesan, Selasa (7/7).

Wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia itu juga mendorong pemerintah mendukung riset dan inovasi anak-anak bangsa. Soal kesahihan kalung anticorona buatan Badan Litbang Kementan, Fahri menyatakan bahwa hal itu bisa diuji oleh Bio Farma yang dikenal sebagai BUMN pembuat vaksin dan antiserum, ataupun Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

BACA JUGA: Viral Kalung Antivirus Corona, Ini Reaksi Mantan Ketum PB IDI

"Suruh itu lembaga Eijkman, suruh itu Bio Farma cek benar atau tidak. Itu yang saya kira jadi salah satu PR (pekerjaan rumah, red) kita ke depan," tuturnya.

Namun, Fahri juga mewanti-wanti pemerintah tidak membawa kalung anticorona buatan Balitbang Kementan itu ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Karena WHO ini kan konspiratif,” katanya.

BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Fahri Hamzah Calon Konglomerat

Mantan wakil ketua DPR yang membidangi kesejahteraan rekyat itu mengaku optimistis bahwa Indonesia bisa menghasilkan obat ataupun vaksin anticorona. "Saya yakin bukan tidak mungkin, vaksin virus corona yang saat ini sedang diteliti di seluruh dunia ternyata ada di Indonesia. Jadi biarkan, jangan mencemooh," imbuhnya.(mg10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler