jpnn.com, JAKARTA - Seorang saksi mata bernama Indra Jaya Putra menjelaskan soal pengeroyokan Ade Armando yang terjadi di tengah demostrasi di depan gerbang Gedung DPR, Senin (11/4) sore.
Indra merupakan kamerawan Ade Armando yang mendampingi pegiat media sosial itu saat di area demonstrasi.
BACA JUGA: Ade Armando Babak Belur, Moeldoko Bereaksi Keras, Begini Kalimatnya
Indra menegaskan bahwa pengeroyok Ade Armando bukan kelompok mahasiswa.
"Kami diberhentikan. Diberhentikan oleh kelompok itu, sih, bukan mahasiswa," kata Indra dalam konferensi pers Cokro TV dan Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) secara daring.
BACA JUGA: Demo Mahasiswa Mulai Rusuh, Pagar Roboh, Objek Vital Dijaga Ketat
Indra menjelaskan saat pengeroyokan itu terjadi, kelompok mahasiswa sudah berangsur mundur dari lokasi demo.
"Mahasiswa, tuh, pokoknya kabur mereka, sudah sama-sama ramai-ramai mundur teratur ke arah Senayan. Intinya bukan mahasiswa, kayaknya, tuh, kelompok perusuhlah pokoknya," ujar Indra.
Ade Armando menjadi korban pengeroyokan di tengah demostrasi di depan gerbang Gedung DPR/MPR.
Dia tiba-tiba menjadi sasaran amukan sekelompok orang yang berada di lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa.
Pelaku tidak terlihat menggunakan atribut mahasiswa. Akibat aksi kekerasan tersebut, kedua mata Ade Armando mengalami bengkak.
Celana Ade Armando juga dilucuti oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab tersebut. Setelah dikeroyok, tiga polisi membopong Ade Armando ke dalam Gedung Parlemen.
Adapun kedatangan Ade Armando dalam demonstrasi untuk memberikan dukungan moril kepada mahasiswa yang demo. (cr1/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dean Pahrevi