KAMMI Diminta Pahami Pemikiran Demokrasi ala Bung Hatta

Jumat, 19 Februari 2016 – 21:15 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - BEKASI – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) memahami pemikiran Bung Hatta tentang demokrasi. Menurut Fadli, demokrasi Indonesia bukan demokrasi politik yang mengutamakan kebebasan dan bukan pula sekadar demokrasi ekonomi yang mengedepankan persamaan.

“Demokrasi Indonesia harus mengacu kepada rumusan pemikiran Bung Hatta tentang demokrasi sosial,” kata Fadi Zon saat tampail sebagai pembicara pada Mukernas I KAMMI 2016, di Gedung Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2).

BACA JUGA: KPK Geledah Rumah dan Kantor Tersangka Suap Pejabat MA

“Demokrasi yang diajarkan oleh Bung Hatta merupakan basis ideologi politik yang brilian. Demokrasi yang dimaksud adalah demokrasi sosial, yakni himpunan antara demokrasi politik dan demokrasi ekonomi,” kata Fadli Zon.

Demokrasi sosial, lanjutnya, berbasis pada tradisi dan budaya gotong-royong serta musyawarah mufakat yang telah ada pada kearifan nusantara. Karena itu, Indonesia memilih demokrasi dalam sistem politik nasional telah melewati proses perdebatan panjang.

BACA JUGA: Ustadz Hidayat: Nabi Palsu Bakal Membawa Masalah Baru

Politikus Partai Gerindra ini mengungkapkan, pemikiran Bung Hatta tentang demokrasi merupakan pemikiran cukup tajam dan konseptual dalam konteks kenegaraan. Pemikiran tersebut terbagi dalam empat poin dan intinya adalah kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam bidang kecukupan pangan, kecukupan sandang, hunian yang layak untuk segenap rakyat, dan kesehatan serta jaminan hari tua.

“Itu kata Bung Hatta tentang kebahagiaan,” ungkap Fadli.

BACA JUGA: Mbak Puan Dorong Perguruan Tinggi Jadi Pelopor Revolusi Mental

Pada kesempatan itu, Fadli mengajak keluarga besar KAMMI memiliki nalar kritis menghadapi globalisasi. “Kita menghadapi globalisasi dan demokratisasi. Kita menganggap bahwa demokrasi adalah jalan yang benar, tetapi kita juga harus kritis, demokrasi macam apa yang cocok untuk Indonesia?,” sarannya.

Untuk bersikap kritis tersebut, Fadli menyarankan agar KAMMI menggunakan ideologi demokrasi yang sesuai dengan kearifan lokal. “Fondasinya persis seperti yang diajarkan oleh Bapak Pendiri Bangsa Mohammad Hatta,” katanya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Munaslub, Ical Tampung Aspirasi Generasi Muda Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler