Mbak Puan Dorong Perguruan Tinggi Jadi Pelopor Revolusi Mental

Jumat, 19 Februari 2016 – 20:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat menjadi pembicara talkshow bertema “Revolusi Mental sebagai Intervensi Sosial" di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (19/2). Foto: Kemenko PMK for JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani terus menyuarakan pentingnya revolusi mental untuk merubah perilaku dan pola pikir masyarakat. Ia bahkan secara khusus mengharapkan perguruan tinggi negeri (PTN) membantu pemerintah menyukseskan program nasional yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.

Berbicara saat hadir sebagai pembicara talkshow bertema “Revolusi Mental sebagai Intervensi Sosial" di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (19/2), Puan mengatakan bahwa revolusi mental merupakan kunci untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing, inovasi, kreatif dan berpola pikir yang sinergis. Menurutnya, PTN bisa megambil peran itu.

BACA JUGA: Jelang Munaslub, Ical Tampung Aspirasi Generasi Muda Golkar

Puan bahkan secara khusus meminta Universitas Indonesia (UI) menjadi penggerak revolusi mental. “Saya menunggu sumbangsih UI untuk pelaksaan revolusi mental,” katanya.

Hadir dalam talskshow itu antara lain pakar psikologi politik UI, Hamdi Muluk serta sejumlah kepala daerah. Antara lain, Bupati Wakatobi Ir Hugua, Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, serta Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.

BACA JUGA: Ical Inginkan Ketum Baru Golkar Berusia 50-an

Lebih lanjut Puan mengatakan, salah satu kunci untuk mewujudkan revolusi mental adalah gotong royong. Sebab, katanya, dengan kebersamaan maka hal-hal sulit bisa mudah dikerjakan.

Selain itu revolusi mental juga bisa dimulai dari hal-hal ringan. Misalnya, masalah kebersihan.

BACA JUGA: Kasus Novel Harus Tuntas, Kejaksaan Cari Opsi Penyelesaian

“Orang masih suka buang sampah sembarangan. Padahal kalau kita bisa hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan, dampaknya bisa sangat banyak dan bagus,” jelasnya.

Puan lantas menuturkan pengalamannya saat masih menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FIFIP) UI. Sekitar 25 tahun silam, kebiasaan Puan saat pergi dan pulang kuliah adalah naik kereta listrik (KRL).

Kala itu Puan hafal betul dengan kondisi KRL yang kotor, banyak copet dan stasiun yang jorok. Tapi, kini kondisi sudah berubah.

Puan menyebut hal itu menunjukkan setiap orang bisa menjadi agen revolusi mental.  “Artinya, kita semua harus menjadi agen revolusi mental. Kita harus jalankan tema revolusi mental, Bersih, Tertib dan Melayani,” kata politikus PDIP yang akrab disapa dengan nama Mbak Puan itu.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulama Wanti-Wanti Jangan Sampai Ketularan Bang Saipul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler