jpnn.com, JAKARTA - Video kampanye digital dari perusahaan perawatan kesehatan global Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia mendapatkan hasil yang positif.
Pasalnya, video tersebut meraih lebih dari 230 ribu viewer di YouTube sejak pertama kali diluncurkan pada April 2021.
BACA JUGA: Ingin Terbebas dari Berbagai Penyakit Kronis, Lakukan Saja 5 Gaya Hidup Sehat Ini
Daewoong Social Impactor merupakan program duta mahasiswa yang memproduksi konten digital kesehatan yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia dengan tema ‘Pikiran Positif Awal Hidup Sehat’.
CEO Daewoong Pharmaceutical Sengho Jeon mengapresiasi program tersebut yang memproduksi konten untuk hidup sehat serta menyebarkan pengaruh baik.
BACA JUGA: 4 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia
"Kami berharap bisa memperoleh banyak perhatian untuk misi yang akan datang,” kata Sengho Jeon dalam siaran persnya, Kamis (29/7).
Dia menambahkan konten yang memanfaatkan elemen visual seperti gambar dan video dengan komposisi cerita mudah dipahami.
BACA JUGA: Vaksin, 3M dan Hidup Sehat Jurus Menyudahi Pandemi COVID-19
Konten itu menggunakan istilah sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan menyenangkan untuk ditonton oleh publik, meski tanpa pengetahuan tentang industri perawatan kesehatan sekali pun.
Dalam menggarap konten itu Daewoong menggandeng influencer ternama seperti Debryna Dewi, Niko Latief, Putu Ayuwida Ikaputri, dan Adrian Setiaji.
Tidak hanya berhasil menyampaikan informasi kesehatan, beberapa peserta juga melakukan aksi menebar kebaikan.
Salah satu peserta Maulana Hanif Ibrahim, menarik perhatian dengan menyumbangkan sebagian dari beasiswanya, yang diberikan Daewoong Social Impactor ke panti asuhan lokal yayasan yatim mandiri untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Sementara itu, program tersebut juga berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas kesehatan dengan secara konsisten memproduksi konten yang menginformasikan penyakit baru di tengah pandemi. Konten itu menyampaikan pentingnya pencegahan Covid-19. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian