jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil menanggapi komentar salah satu warganet yang mengaitkan kampanyenya saat ini dengan kematian putranya Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).
Menurut Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil, publik boleh mengomentari dan mengkritik tentang dirinya, tetapi jangan tentang keluarganya.
BACA JUGA: Baliho RIDO Dirusak, Ridwan Kamil: Semoga Orangnya dapat Hidayah
“Bahasanya gini, boleh ngebully saya sesuka hati, boleh, programnya kuliti, tidak setuju, itu boleh. Jangan ke urusan keluarga, apalagi anak saya dengan situasi ini,” ucap Kang Emil di DPD Golkar DKI Jakarta, Senin (30/9) malam.
Pria yang juga beken dengan inisial RK itu pun meminta agar publik mengerti rasanya jadi dirinya yang kehilangan anak.
BACA JUGA: Kasus Pembubaran Diskusi FTA, Refly Harun: Si Rambut Kuncir Bukan Preman Sembarangan
“Tolong bayangkan jadi saya, kira-kira begitu,” tuturnya.
Kang Emil bahkan terlihat berkaca-kaca dan suaranya bergetar saat kembali berbicara mengenai mendingan putranya.
BACA JUGA: Kasus Video Syur Oknum Guru dan Siswi MAN di Gorontalo, Brigjen Desy Beri Asistensi
Eks Wali Kota Bandung itu bahkan menyebutkan dirinya ingin menukar apa pun di dunia ini bila mampu mengembalikan Eril.
“Saya itu kalau mau jujur ya, mau mengorbankan semua pencapaian saya buat nuker, kalau boleh, tetapi kan, enggak bisa,” tuturnya dengan suara bergetar.
Dia pun mempersilakan semua orang mengkritik apa pun mengenai kinerja dan sosoknya, tetapi jangan menyangkut kematian putranya.
“Saya mohon, silakan kritik kan demokrasi, tetapi jangan ke bab itu lah,” tambah Emil.
Diketahui, seorang warganet di akun X dengan nama @deninmalhotra mengutip berita Ridwan Kamil yang berencana mengolah sampah Bantargebang Jadi Batako untuk Giant Sea Wall.
Akun tersebut lalu menulis “Iya, percaya. Jangankan mengolah sampah jadi batako, mengolah momen kematian anak sendiri sebagai panggung untuk meraup simpati publik saja kamu bisa kok.” (mcr4/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi