Kampanye Indonesia Bebas Nyeri 2030

Minggu, 14 Mei 2023 – 22:29 WIB
Presiden INS Indonesia Alif N Rahman. Foto: Tim JPNSC

jpnn.com - JAKARTA - International Neuromodulation Society (INS) Indonesia Chapter menggelar kampanye "Indonesia Bebas Nyeri” dan The Jakarta Pain Intervention, Neuromodulation and Sonologist International Conference (JPNSC) 2023, pada 11-14 Mei.

Ajang yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini dihadiri sekitar 1.000 peserta, baik dari kalangan dokter spesialis, dokter umum dan perawat dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

BACA JUGA: Kaum Perempuan Harus Mengenal Nyeri Interstitial Cystitis, Ini Penjelasannya

Presiden INS INA & Chairman JPNSC Alif N Rahman mengatakan permasalahan nyeri tubuh pada kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini makin banyak terjadi.

Hal itu pun perlu kesadaran serta kemampuan penanganan untuk menjaga dan mengetahui sedari dini. 

BACA JUGA: Atasi Nyeri Akibat Gigi Sensitif dengan 5 Pengobatan Alami Ini

"Permasalahan kesehatan setelah pandemi Covid-19 makin kompleks, membuat pemerintah terus berupaya untuk memastikan seluruh masyarakatnya selalu dalam kondisi yang prima dan mandiri," ujar Dokter Alif.

Dia berharap kampanye sehat Indonesia Bebas Nyeri serta konferensi ini menjadi ajang mengenalkan dan memproteksi kesehatan masyarakat Indonesia, bahkan Asia.

BACA JUGA: Redakan Nyeri Asam Urat dengan Mengonsumsi 3 Buah Ini

"Masyarakat harus lebih peduli dengan kesehatan, khususnya hal yang berhubungan dengan syaraf,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai langkah menuju Indonesia Bebas Nyeri pada 2030, pihaknya tengah membangun klinik nyeri dan neuromodulasi terbesar se-Asia Tenggara yang diberi nama Articulan Klinik, bakal diresmikan pada 27 Agustus 2023.

Sementara itu, founder neorumodulasi dunia Jan Carlo Barolak Romana mengaku sangat gembira dan antusias menyambut acara ini.

Ahli bedah syaraf dari Amerika Serikat yang telah 40 tahun berpraktik itu mengungkapkan bahwa neuromodulasi merupakan area yang berkembang sangat pesat di dunia kedokteran saat ini.

"Bukan hanya di Indonesia, tetapi banyak sekali aktivitas neuromodulasi di dunia saat ini. Tujuan utama dari neuromodulasi adalah menolong orang, membuat rasa lebih baik. Dalam neuromodulasi, Anda harus membuat orang merasa lebih sehat, ini yang membedakan degan treatment lainnya," ujarnya.

Secara umum, neuromudulasi adalah terapi yang bekerja langsung pada saraf dengan mengubah aktivitas saraf melalui pengiriman stimulus pada area yang ditargetkan.

Henny Suzana Mediani, dari Persatuan Perawat Seluruh Indonesia mengungkapkan bahwa secara internasional problem nyeri merupakan masalah yang terus terjadi.

Menurutnya, tugas mengatasi nyeri bukan hanya dari dokter saja, tetapi juga tugas dari perawat sebagai mitra para dokter.

"Perawat harus mengetahui berapa derajat intensitas nyeri yang dialami pasien," katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler