jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPAN) sepakat untuk meminta produsen kondom, DKT Indonesia menghentikan kampanye menghindari AIDS dengan memanfaatkan bus bertuliskan 'Pekan Kondom Nasional'.
Menurut Kemal Siregar Sekretaris KPAN, pihaknya meminta DKT menghentikan kegiatan itu agar bisa meredam situasi. Pasalnya, banyak pihak protes dengan istilah Pekan Kondom Nasional itu.
BACA JUGA: Pimpinan DPR tak Bisa Halangi Pemanggilan Boediono
"Yang dihentikan adalah pekan yang sifattnya kontroversial. Pekan ini kan kegiatan seminggu. Kalau kegiatan kita yang pencegahan AIDS itu kan komprehensif. Itu tetap jalan penyuluhan dan edukasi. Ini adalah untuk meredam situasi in," ujar Kemal di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, (4/12).
Menurut Kemal, bus kampanye itu sendiri sama sekali tidak berisi kondom, untuk dibagikan secara bebas pada masyarakat. Justru bus itu dipakai untuk Kampanye Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).
BACA JUGA: Diperiksa KPK, Max Dicecar Soal Kongres Demokrat
Oleh karena itu, ia membantah bahwa bus itu berada di Yogyakarta untuk membagikan kondom di lingkungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM). Kondom hanya dibagikan di kelompok lelaki beresiko tinggi (LBT) seperti di lokalisasi, terminal, dan pelabuhan.
Sejumlah kegiatan kampanye itu, menurutnya juga telah selesai dilakukan. Saat ini tinggal kegiatan lomba-lomba lain yang diselenggarakan DKT seperti lomba menulis dan lomba foto.
BACA JUGA: Ratu Atut Tak Penuhi Panggilan KPK
"Menurut laporan DKT, tidak ada pembagian kondom gratis pada kampus-kampus. Tidak ada bus yang di luar Jakarta. Mobil itu hanya satu. Jadi tidak ada kunjungan ke kampus di luar Jakarta. Apalagi sampai pembagian kondom gratis," tandas Kemal. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... @benhan Hadirkan Saksi Meringankan, JPU Merasa Diuntungkan
Redaktur : Tim Redaksi