Kampanye Makin Cakap Digital di Pulau Moti Maluku Utara Sukses

Selasa, 29 Agustus 2023 – 20:32 WIB
Manajemen Literasi Digital Provinsi Maluku Utara mengampanyekan empat pilar literasi digital (cakap digital, etika digital, budaya digital maupun keamanan digital) di Lapangan Tosehe Pulau Moti pada Sabtu (12/8) malam lalu. Foto: dok. Literasi Digital Maluku Utara

jpnn.com, JAKARTA - Manajemen Literasi Digital Provinsi Maluku Utara mengampanyekan empat pilar literasi digital (cakap digital, etika digital, budaya digital maupun keamanan digital) di Lapangan Tosehe Pulau Moti pada Sabtu (12/8) malam lalu.

Acara ini dihadiri konten kreator dan masyarakat.

BACA JUGA: Kominfo Kembali Beri Literasi Digital ke Ratusan Peserta dari Berbagai Paroki di Banjarmasin

Project asisten Literasi Digital provinsi Maluku Utara Safira Denita Royani mengatakan manajemen literasi digital regional Maluku dan Papua menggelar temu konten kreator dan talkshow makin cakap dgital di Pulau Moti dengan tajuk "Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal".

"Ini merupakan sebuah pilihan yang tepat karena promosi event Moti Bersuara, 1322 yang digagas oleh Orang Moti (Oti) belakangan ini makin memenuhi berbagai platform digital yang menggeliat dan massif tidak saja bagi kalangan masyarakat pulau Moti, namun, juga Kota Ternate dan sekitarnya sehingga informasi yang tersebar tersebut mendapat respon baik yang datang tidak saja dari Orang Moti melainkan masyarakat provinsi Maluku Utara pada umumnya," kata Safira.

BACA JUGA: KKN Literasi Digital Menyasar Seluruh Sekolah di Wilayah Magelang 

Dia mengatakan acara ini diharapkan membuat masyarakat menjadi semakin sadar untuk lebih cakap dalam menggunakan berbagai platform digital.

"Selain talkshow makin cakap digital, manajemen literasi digital provinsi Maluku Utara juga menyelenggarakan rangkaian acara menarik lainnya, yaitu pemutaran film berjudul Bukan Kursi Pelaminan, Launching Musikalisasi Puisi D'Facto serta konser musik Persaudaraan yang sukses dimeriahkan dan dihibur oleh Alan Dharmawan (vokalis) dan Randy Husain (vokalis)," katanya.

BACA JUGA: Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam

"Audiens nampak begitu terhibur dengan penampilan memukau dari para musisi lokal yang sedang viral di berbagai platform digital di provinsi Maluku Utara tersebut," sambungnya.

Narasumber kegiatan ini terdiri dari para konten kreator Maluku Utara, seperti Eko Cahyono Kotja (Saya Khoko), Rahman Muhammad (Tete Ko), Voryn Thalya Kiriweno (Saya Kiri), Najlatan Kasuba (Inspiratory) dan dipandu oleh Rinto Taib (moderator) dengan Pricilia Kharie selaku master of ceremony (MC).

Sementara itu, berbagai pesan yang disampaikan oleh para konten kreator seputar ajakan untuk lebih cakap dalam menggunakan layanan internet dan bermedia sosial mendapat respon hangat dari para audiens.

Hal tersebut nampak pada pekikan makin cakap digital dari para konten kreator yang mendapat tanggapan balik dari para audiens seolah menggelegar di kesunyian malam tengah lapangan terbuka yang biasa digunakan untuk berbagai gelaran event di Pulau Moti tersebut.

"Kemajuan transformasi digital telah membawa perubahan yang memberi peluang besar bagi generasi milenial untuk mengembangkan segala potensi diri dan lingkungannya untuk berkembang meningkatkan kreativitas dan segala inovasi yang pada akhirnya berdampak bagi kehidupannnya, dengan memanfaatkan berbagai platform digital yang tersedia seperti Instagram, Facebook, TikTok dan lain-lain," kata Eko Cahyono Kodja (Saya Khoko).

Menurut Khoko, identitas budaya merupakan hal penting bagi generasi milenial.

"Dengan demikian maka dimensi atau unsur kebudayaan menjadi unsur penting dalam sebuah konten media sosial," kata Khoko yang saat ini sebagai konten kreator papan atas di Maluku Utara.

Pernyataan Saya Khoko diakui pula oleh Rahman Muhammad (Tete Ko).

Tete Ko mengatakan kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya di Pulau Moti dan Provinsi Maluku Utara tentunya menjadi magnet tersendiri bagi para konten kreator maupun pengguna internet pada umumnya yang gemar berbagi cerita dan peristiwa di berbagai platform digital seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lain-lain.

"Sehigga konten kreatif berbasis budaya lokal menjadi sesuatu realita yang gencar dilakukan oleh dirinya bersama para konten kreator lainnya di provinsi Maluku Utara saat ini," kata Tete Ko.

Sementara Voryn Thalya Kiriweno mengatakan di era transformasi digital seperti saat ini berbagai peluang begitu terbuka lebar bagi generasi milenial untuk melakukan berbagai hal kreatif dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan atau penghasilan melalui berbagai platform digital.

"Oleh sebab itu, maka kita dituntut untuk makin cakap digital sehingga selain menghasilkan secara ekonomi juga membuat kita memiliki kesadaran etis dan berbasis budaya sehingga tidak turut dalam penyebaran hoax dan sejenisnya dan juga menjaga keamanan data pribadi kita di media sosial," ucapnya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkuak Motif Pembunuhan Suami Istri di Kebon Baru Tebet, Astaga


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler