Kampanye Pesimisme Prabowo - Sandi Mirip Jurus VOC

Selasa, 27 November 2018 – 22:40 WIB
Erick Thohir. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Erick Thohir menyinggung soal VOC saat ditanya kampanye pesimisme yang disampaikan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Menurut Erick, pola penyampaian pesimisme itu mirip-mirip dengan gaya VOC yang memecah belah rakyat Indonesia.

"Kalau bangsa kita selalu ditakut-takutin, tidak akan berkembang. Nah, ini zaman dulu apa bedanya. Waktu zaman penjajahan Belanda, VOC. Kita kalah sama kompeni, bukan negara," kata Erick di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/11).

BACA JUGA: Erick Thohir Akui Kesabaran Jokowi Sudah Hilang

Erick melihat, VOC berhasil memecah belah bangsa dengan narasi pesimisme. Dia menilai, Indonesia tanpa narasi pesimisme adalah negara yang maju seperti penyelenggaraan Asian Games.

"Atletnya masih muda, penarinya muda, kreatornya anak muda, dan kita diakui di dunia. Bagaimana kami sudah buktikan kepada dunia bahwa kita bisa," kata dia.

BACA JUGA: Keyakinan Erick Thohir soal Program Jokowi bagi Industri 4.0

Bos Mahaka Group ini menyampaikan, Indonesia sebenarnya bisa berkompetisi dengan negara-negara lain. Bahkan, pemerintah bisa mengakomodasi seluruh elemen rakyat untuk berkembang.

Erick enggan menyimpulkan pola kampanye Prabowo - Sandi merupakan hal yang salah. Menurut Erick, pola tersebut merupakan bagian dari kampanye pasangan nomor urut dua itu.

BACA JUGA: Analisis Erick Thohir soal Kemustahilan Indonesia Bubar 2030

"Kami mesti inovasi, kemarin kami ke Sumsel, ke Lampung. Di Lampung bagaimana mereka sedang mengembangkan durian sekarang warnanya merah kuning. Masak makan durian Malaysia terus, itu yang selalu dibilang Pak Jokowi kemarin," kata Erick.

Dalam kesempatan itu, lanjut Erick, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk berhijrah menjadi produsen. Erick melihat, kan menjadi nilai tambah hijrah tersebut, dengan kelebihan masyarakat Indonesia yang beragam.

"Ini harus jaga optimisme ini. Sama ketika Asian Games, kami bilang, ah cuman 16 emas, kok bisa 31. Kalau berjuang, bisa," pungkas Erick. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Prabowo: DNI Dicabut, Rakyat Wajib Menangis


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler